Risma Kenalkan Program Makan Gratis Bagi Lansia-Penyandang Disabilitas di NTT

25 Februari 2024 18:44 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mensos Tri Rismaharini dengarkan keluahan warga Desa Golo Wune, Manggarai, NTT. Bagikan sembako hingga alat bantuan disabilitas, Minggu (25/2/2024). Foto: Thomas Bosco/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mensos Tri Rismaharini dengarkan keluahan warga Desa Golo Wune, Manggarai, NTT. Bagikan sembako hingga alat bantuan disabilitas, Minggu (25/2/2024). Foto: Thomas Bosco/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Sosial Tri Rismaharini akan memberikan progam makan gratis bagi lansia dan disabilitas di Desa Golo Wune, NTT.
ADVERTISEMENT
"Jadi Pak Kepala Desa. Kita ada program untuk yang disabilitas sama lansia. Itu ada permakanan setiap hari. Nanti yang masak warga kampung, kemudian dibagi. Tiap hari. Tiap hari kita kasih makan mereka. Nanti diusulkan ya. Yang disabilitas tadi sama yang lansia," jelas Risma saat diskusi dengan warga Desa Golo Wune, Minggu (25/2).
Direktur Rehabilitasi Lansia, plt Kabiro Humas Kementerian Sosial, Supomo. Foto: Humas Kemensos
Lantas bagaimana sebenarnya program itu?
Direktur Rehabilitasi Lansia Supomo yang mendampingi Risma menjelaskan bagaimana program ini bakal berjalan. Dia mengatakan program pemberdayaan itu bukanlah sesuatu yang baru. Ini merupakan program buatan Risma sejak 2012 ketika menjabat Wali Kota Surabaya dan dinasionalkan ketika tahun 2021.
Dia menjelaskan, bagi lansia, program ini diperuntukkan oleh mereka yang masuk kategori lansia secara undang-undang dan tercatat sebagai keluarga tunggal di Kartu Keluarga alias tinggal seorang diri. Sementara untuk penyandang disabilitas, tidak ada persyaratan keluarga tunggal.
Mensos Tri Rismaharini dengarkan keluahan warga Desa Golo Wune, Manggarai, NTT. Bagikan sembako hingga alat bantuan disabilitas, Minggu (25/2/2024). Foto: Thomas Bosco/kumparan
Program ini berlaku untuk seluruh masyarakat yang masuk kategori tersebut di seluruh wilayah Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Dia dikasihi makan sehari 2 kali, pagi dan siang. Diantar sekali. Jadi sekali antar 2 kotak. Harga per kotaknya [Rp] 15 ribu," tutur Supomo kepada wartawan.
Dalam program ini, Kemensos akan meminta dibentuk kelompok-kelompok masyarakat yang nantinya akan diberikan uang secara langsung untuk menyiapkan segala keperluan makan gratis itu. Program ini dinamakan 'Permakanan untuk Lansia dan Disabilitas'.
"Di sini jadinya ada pemberdayaan masyarakat, misalnya aku kebetulan ketuanya. Kita diamanahi Kemensos untuk memberikan 50 orang atau 100 orang. Tinggal dikali saja, Rp 30 ribu kali 100 orang. [Rp] 3 juta. [Rp] 3 juta kali 1 bulan. Jadi setiap bulan rekeningnya dikirim [Rp] 90 juta," terangnya.
Mensos Tri Rismaharini dengarkan keluahan warga Desa Golo Wune, Manggarai, NTT. Bagikan sembako hingga alat bantuan disabilitas, Minggu (25/2/2024). Foto: Thomas Bosco/kumparan
Menu untuk lansia sendiri seharga Rp 100 ribu. Sementara untuk penyandang disabilitas ada di kisaran Rp 30 ribu yang dua-duanya terdiri atas nasi, lauk protein, sayur, buah, air mineral. Semuanya diawasi oleh ahli gizi.
ADVERTISEMENT
"Tambah uang operasional kelompok masyarakat sebulan [Rp] 500 ribu. Itu uang untuk beli pulsa, paket internet karena dia kan harus lapor," sambungnya.
Kendati demikian jumlah uang yang digelontorkan Kemensos untuk per kelompok itu pun tergantung dengan situasi keterjangkauan lokasinya.
Mensos Tri Rismaharini dengarkan keluahan warga Desa Golo Wune, Manggarai, NTT. Bagikan sembako hingga alat bantuan disabilitas, Minggu (25/2/2024). Foto: Thomas Bosco/kumparan
Selain yang mengelola makanan, yang mengantarkannya pun dibayar per lokasi yang diantarkan makanan sehingga semua diberdayakan mulai dari produksi sampai distribusi. Begitupun kelompok-kelompok yang dilayani pun terakomodasi dengan baik.
"Kalau itu saya enggak hafal [penerima manfaat], tapi sampai dengan saat ini sudah 100 ribu orang yang menerima manfaat. Ini dibayar, karena kan mengelola makanan. Dia bisa dapat honor sebagai tukang masak. Dia juga bisa dapat makan. Di situlah yang namanya pemberdayaan," pungkasnya.
ADVERTISEMENT