Risma soal Maju di Pilgub DKI: Bukan Mimpi Saya, Jabatan Tak Boleh Diminta

22 Juni 2022 14:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Sosial Tri Rismaharini (tengah) disambut warga saat kunjungan kerja (kunker) di kawasan Apawer, Kabupaten Sarmi, Papua, Selasa (22/3/2022).  Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Sosial Tri Rismaharini (tengah) disambut warga saat kunjungan kerja (kunker) di kawasan Apawer, Kabupaten Sarmi, Papua, Selasa (22/3/2022). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Ketua DPP PDIP Tri Rismaharini (Risma) merespons isu dirinya didorong maju dalam Pilgub DKI. Risma tak pernah membayangkan maju dalam Pilgub DKI karena jabatan tak boleh diminta.
ADVERTISEMENT
"Aku enggak itu, saya sekali lagi saya enggak pernah membayangkan jadi apa saya. Karena bagi saya jabatan itu enggak bisa diminta. Jadi waktu mulai pertama sampai kedua jadi wali kota, bahkan kemarin sama menteri pun saya enggak tahu karena enggak dikasih tahu juga," kata Risma di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (22/6).
"Tapi sekali saya menyampaikan itu bukan anu saya. Bukan keinginan atau mimpi saya atau apa, tidak ada, sedikit pun tidak ada. Karena bagi saya jabatan itu tidak boleh diminta," lanjutnya.
Saat ini, Risma menegaskan tengah fokus menjadi Menteri Sosial. Salah satunya, bagaimana akses ekonomi masyarakat bisa lebih baik.
"Saya harus kerja memang konsentrasi penuh. Kan saya DPP bidang kebudayaan, saat ini saya lagi konsentrasi gimana orang ini bisa akses ekonomi lebih baik," ucap Risma.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Rakernas PDIP. Foto: PDIP
Lebih lanjut, Risma juga tak ingin berandai-andai jika diusung PDIP dalam Pilgub DKI. Ia bercerita sempat menolak ketika ditawari menjadi Mensos.
ADVERTISEMENT
"Ndak tahu, karena menteri itu sudah 4 kali saya menolak ke Ibu (Megawati). Bu saya enggak mau jadi menteri, bahkan yang kedua dan terakhir pak Jokowi, kedua, saya posisi di Jerman, Ndak Bu. Kemudian pak Jokowi di Surabaya, saya Ndak pak," kata dia.
Ia menuturkan penolakan itu dilakukan karena ingin fokus menyelesaikan tugas sebagai Wali Kota Surabaya.
"Saya selesaikan wali kota dulu. Kemarin enggak dikasih tahu, jadi ya gagap gagap gitu. karena enggak bawa baju ndak bawa apa," tutup Risma.