Risma Tekankan Langkah Antisipasi: Bencana Kehendak Tuhan, tapi Kita Wajib Usaha

21 Juli 2021 12:39 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi di halaman SD Negeri 07 Molawe tertutup material banjir bandang di Kecamatan Molawe, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, Senin (12/7/2021). Foto: Suyamin/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi di halaman SD Negeri 07 Molawe tertutup material banjir bandang di Kecamatan Molawe, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, Senin (12/7/2021). Foto: Suyamin/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Menteri Sosial RI Tri Rismaharini atau Risma meminta jajarannya bersama unsur pemerintah daerah lebih responsif mengupayakan langkah antisipasi saat peringatan bencana muncul. Diharapkan dengan begitu bisa mengurangi korban jiwa pada setiap bencana.
ADVERTISEMENT
Dia mengatakan, bencana alam memang tak bisa dihindari karena sudah menjadi kehendak Tuhan. Namun menurutnya, bisa dilakukan antisipasi jatuhnya korban jiwa, seperti proses evakuasi yang benar.
"Bencana itu adalah anugerah Tuhan, pemberian Tuhan, kita terima sebagai given yang enggak bisa kita ubah, tapi kita bisa menghindari asal kita mau belajar bagaimana mengerti dengan benar cara-cara untuk evakuasi, menyelamatkan diri," ujar Risma dalam rapat arahan kesiapsiagaan bencana secara virtual, Rabu (21/7).
Risma minta jajaran Kemensos juga membentuk grup di tiap wilayah dari level kelurahan hingga Dinsos. Sehingga koordinasi bisa terwujud dengan cepat bila terjadi bencana.
"Kita ambil langkah-langkah mungkin kita bisa koordinasi dengan penjelasan BMKG kita ambil langkah seterusnya untuk bagaimana manajemen bencana sehingga kita minimalisasi korban dan percepat penanganan sehingga kita bisa lebih siap," jelasnya.
ADVERTISEMENT
"Jadi memang itu semua kehendak Tuhan tapi sebagai manusia kita harus berusaha. Tidak ada yang salah kita persiapkan," imbuhnya.
Proses evakuasi warga Cipinang Melayu yang terdampak banjir. Foto: Dok. Basarnas
Risma mendorong antisipasi dan mitigasi bencana diupayakan dengan mengedepankan kearifan lokal. Tujuannya untuk meminimalkan dampak bencana, seperti korban jiwa.
Ia pun mencontohkan kearifan lokal yang dijalankan masyarakat Simeulue, Aceh, dalam menghadapi potensi gempa dan tsunami, salah satunya dengan menanam cemara udang di bibir pantai.
“Tadi yang saya sampaikan di Simeulue tidak ada alat-alat yang saya lihat, tapi karena ada kemudian kearifan lokal sehingga korban dikit,” pungkasnya.