RK: Ada Daerah di Jabar dengan Vaksinasi Corona Rendah, Tingkat Kematian Tinggi

21 Juli 2021 20:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas tenaga kesehatan membawa pasien ke ruang Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Dokter Hasan Sadikin (RSHS), Bandung, Jawa Barat, Sabtu (12/6/2021). Foto: Novrian Arbi/Antara
zoom-in-whitePerbesar
Petugas tenaga kesehatan membawa pasien ke ruang Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Dokter Hasan Sadikin (RSHS), Bandung, Jawa Barat, Sabtu (12/6/2021). Foto: Novrian Arbi/Antara
ADVERTISEMENT
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengungkapkan tingkat kematian karena corona di suatu wilayah di Jabar berkorelasi dengan tingkat vaksinasi.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, ada wilayah di Jabar yang angka vaksinasi rendah dan tingkat kematiannya tinggi serta ada pula wilayah yang tingkat vaksinasinya tinggi dan kematiannya rendah.
Dua wilayah dengan angka vaksinasi tinggi ialah Kota Cirebon dan Kota Bandung. Sedangkan daerah di Jabar yang tingkat vaksinasinya rendah adalah Karawang, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, Garut, dan Kabupaten Indramayu.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengungkapkan tingkat kematian di suatu wilayah berkorelasi dengan tingkat vaksinasi. Foto: Diskominfo Jabar
Akan tetapi, dia tak merinci angka vaksinasi dan kematian di sejumlah wilayah tersebut.
"Ada korelasi, ada vaksin yang rendah dengan kematian. Jadi kesimpulannya ada daerah-daerah yang vaksinnya rendah tingkat persentase kematiannya tinggi. Dan ada dua daerah Kota Cirebon dan Kota Bandung persentase vaksinasinya tinggi kematiannya rendah," kata Gubernur yang akrab disapa Emil itu dalam konferensi pers virtual, Rabu (21/7).
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut Emil menambahkan, 9 juta dosis vaksin yang dijatah pemerintah pusat sudah 74 persen digunakan.
Menurut dia, 26 persen vaksin yang belum digunakan tak akan dipakai untuk penyuntikan dosis kedua melainkan bakal menyasar sekolah. Diharapkan, persentase vaksinasi di Jabar dapat meningkat.
"Kita akan menggunakan sisa yang 26 persen ini tidak untuk dosis kedua, tapi untuk memperluas wilayah vaksin," ucap Emil.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat konferensi pers virtual. Foto: Pemprov Jawa Barat
Sementara itu, menurut Emil, dosis vaksin tambahan bakal dikirimkan pemerintah pusat pada bulan Agustus mendatang. Dia menilai diperlukan kerja keras untuk meningkatkan angka vaksinasi di Jabar sebab memiliki jumlah penduduk yang tinggi.
"Karena kita 50 juta penduduk memang perlu kerja keras, tapi karena jatah dari pusatnya segitu, ya, sudah kita baru mampu menghabiskan segitu," kata dia.
ADVERTISEMENT