RK Tegaskan Tak Lengah Meski Tertinggi di Survei Pilgub Jakarta

29 September 2024 16:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cagub Jakarta, Ridwan Kamil berpantun saat tiba di Konsolidasi SOKSI DKI Jakarta, Gedung Judo Kelapa Gading, Jakarta Utara, Minggu (29/9/2024).  Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Cagub Jakarta, Ridwan Kamil berpantun saat tiba di Konsolidasi SOKSI DKI Jakarta, Gedung Judo Kelapa Gading, Jakarta Utara, Minggu (29/9/2024). Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Cagub Jakarta Ridwan Kamil menanggapi perihal hasil survei paslon RIDO, yang kini masih bertengger di posisi teratas dalam Pilgub Jakarta. Seperti di survei Poltracking dan LSI.
ADVERTISEMENT
Menurut RK, hasil survei tersebut tak terlepas dari hasil kompetisi di Pilgub Jakarta.
"Ya namanya juga kompetisi. Kompetisi itu ada naik turun, ada peta, ada konsistensi dan lain sebagainya," ujar RK usai hadiri Konsolidasi SOKSI DKI Jakarta di Gedung Judo Kelapa Gading, Jakarta Utara, Minggu (29/9).
Menurut RK, survei bukanlah penentu takdir. Sehingga fluktuasi hasil survei bisa saja terus berubah. Ia menegaskan tak lengah meski masih jadi jawara.
"Makanya kita nggak mau lengah walaupun posisinya tinggi. Itu bergerak terus. Saya saja sehari kan 8-10 agenda semata-mata untuk menguatkan itu," ucap RK.
Survei Poltracking tentang Pilgub Jakarta. Foto: Youtube/ Poltracking Indonesia
Sebelumnya diberitakan, Poltracking Indonesia merilis hasil survei terbaru terkait pertarungan di Pilgub Jakarta. Hasilnya, Ridwan Kamil-Suswono yang didukung 15 partai KIM Plus mendapat suara tertinggi.
ADVERTISEMENT
"Pasangan Ridwan Kamil-Suswono 47,5%, disusul Pramono Anung-Rano Karno 31,5%, Dharma Pongrekun-Kun Wardana 5,1%. Yang belum menjawab 15,9%," kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda, Jumat (27/9).
Melihat kondisi survei saat ini, memang belum bisa dilihat apakah Pilgub Jakarta bisa selesai hanya dengan satu putaran. Sebab, survei baru digelar di awal.
"Jakarta juga punya syarat yang berbeda, yakni harus memenuhi minimal 50% plus 1 untuk bisa menang satu putaran," tambah dia.