Robot Pecatur Patahkan Jari Bocah 7 Tahun di Moscow Chess Open

25 Juli 2022 14:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi main catur. Foto: ArmadilloPhotograp/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi main catur. Foto: ArmadilloPhotograp/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebuah robot pecatur yang dikendalikan oleh kecerdasan buatan (AI) mematahkan jari seorang bocah laki-laki berusia 7 tahun di turnamen catur Moscow Chess Open, pada Kamis (21/7/2022).
ADVERTISEMENT
Pihak penyelenggara mengatakan, jari sang anak terjepit saat ia hendak memindahkan anak pion sebelum giliran waktunya untuk bergerak.
“Robot itu mematahkan jari anak itu, yang jelas merupakan hal yang buruk,” kata Kepala Federasi Catur Moskow, Sergey Lazarev, dikutip dari Russian Today.
Lazarev menambahkan, sebenarnya robot itu bukan milik Federasi Catur itu sendiri, melainkan sewaan dari operator. Ia menerangkan adanya kesalahan yang terjadi, sebab sang anak terlalu terburu-buru saat menggerakkan anak pion.
“Bocah itu bergerak, tetapi perlu memberi robot waktu untuk merespons. Namun, dia bergerak terlalu cepat dan robot menangkapnya,” jelas Lazarev.
Berdasarkan video dari lokasi kejadian yang tersebar di media sosial, para penonton turnamen bergegas untuk membantu membebaskan tangan anak itu dari cengkeraman lengan robot.
ADVERTISEMENT
Menurut wakil Lazarev, Sergey Smagin, sang anak yang digadang-gadangkan sebagai calon master catur itu tampaknya melanggar protokol keselamatan dan mencoba bergerak saat giliran robot untuk bermain.
Smagin bersikeras menekankan bahwa robot AI itu benar-benar aman untuk berada di sekitar turnamen.
“Robot ini sudah bermain sejak lama, sekitar 15 tahun,” kata Smagin. “Ini adalah kasus yang sangat langka, mungkin pertama kalinya dalam ingatan saya,” sambung dia. Smagin menggambarkan cedera yang dialami bocah itu bukanlah cedera yang serius.
“Anak itu baik-baik saja,” kata Smagin.
Meskipun jarinya patah, namun sang bocah masih bisa terus bermain dengan bantuan gips di jarinya, menghadiri upacara penghargaan, hingga menandatangani dokumen.
Namun orang tua dari bocah tersebut memutuskan untuk menghubungi Kantor Kejaksaan Moskow untuk mengajukan tuntutan. Terkait hal ini, Lazarev merespons bahwa pihaknya akan menyelesaikan masalah tersebut dan mencoba membantu dengan cara apa pun yang bisa ditempuh.
ADVERTISEMENT