news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Roche: Akurasi Rapid Test Antigen Menurun Seiring Banyak Orang Divaksin COVID-19

24 Maret 2021 4:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas melakukan rapid test antigen kepada pengendara, di Yogyakarta, Jumat (12/2). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Petugas melakukan rapid test antigen kepada pengendara, di Yogyakarta, Jumat (12/2). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Selama pandemi COVID-19, rapid test menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari yang tidak bisa dipisahkan. Terutama bagi masyarakat yang memiliki mobilitas tinggi.
ADVERTISEMENT
Seiring berjalannya waktu, rapid test terus mengalami perubahan mulai dari rapid test biasa hingga kini rapid test antigen. Di Indonesia, rapid test menjadi syarat wajib bagi masyarakat jika ingin bepergian ke luar kota atau ke tempat wisata.
Produsen obat asal Swiss, Roche, memberikan pandangan mereka terkait akurasi dari rapid test. Roche menyebut akurasi rapid test antigen akan berkurang seiring dengan banyaknya masyarakat divaksin COVID-19.
Pelayanan rapid antigen gratis di Gorontalo. Foto: ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin
Dikutip dari Reuters, Rabu (24/3), Roche menyebut sebenarnya rapid test antigen cukup akurat mendeteksi infeksi COVID-19 karena viral load di saluran pernapasan lebih tinggi. Tetapi, tingkat akurasi akan berubah ketika seseorang telah vaksinasi akibat viral load tinggi.
"Tes cepat COVID-19 telah menjadi bagian penting dari strategi mendeteksi COVID-19. (Tapi) akan menjadi kurang efektif karena lebih banyak orang yang divaksinasi," kata Kepala Diagnostik Roche Thomas Schinecker.
ADVERTISEMENT
“Jika Anda melihat pada flu, sebenarnya tes antigen bukanlah metode yang disukai karena viral load tidak terlalu tinggi dan kemudian Anda benar-benar memiliki masalah ketika mendeteksi, Anda akan mendapatkan banyak hasil negatif palsu,” ucap Schinecker.
Seorang guru melakukan tes PCR sebelum memulai kegiatan belajar mengajar. Foto: Reuters/Kevin Coombs
Oleh sebab itu, Roche mendorong agar pemeriksaan COVID-19 ke depan lebih berfokus terhadap molekuler atau PCR yang lebih akurat.
Sejauh ini, Roche mengembangkan alat rapid test antigen bersama mitranya di Korea Selatan yakni SD Biosensor Inc. Mereka juga turut memproduksi alat tes berbasis PCR.
Lebih lanjut, Roche mengatakan pandemi COVID-19 diperkirakan masih akan terjadi dalam beberapa tahun ke depan. Atas dasar itu, mereka memprediksi pasar pengujian PCR akan semakin besar.
"Sekarang (nilainya) berada di miliaran dolar satu digit setiap tahun," tutur Schinecker.
ADVERTISEMENT