Rocky Gerung: Jokowi Cocok Jadi Kepala Keluarga, Bukan Kepala Negara

Suasana Deklarasi Nasional Alumni Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia di gedung Pencak Silat TMII (Foto: Ricky/kumparan)

Akademisi yang dikenal sebagai pengamat politik Rocky Gerung kembali melontarkan kritiknya untuk Jokowi. Tapi dia mengaku kritiknya ini dia lakukan bukan ke pribadi, tetapi pada Jokowi sebagai politikus.

"Yang saya nyinyirin adalah tubuh politiknya, kebijakan politiknya. Pak Jokowi itu sederhana, saya bangga, itu cocok sebagai kepala keluarga. Bukan kepala negara," jelas Rocky, yang dikenal sebagai filsup ini, dalam acara dukungan alumni perguruan tinggi untuk Prabowo - Sandi di Padepokan Silat TMII, Jakarta, Sabtu (26/1).

Hadir dalam acara ini Amien Rais, Ketua DPP FPI Sobri Lubis, Chusnul Mariyah, Titiek Soeharto, Prabowo, dan lainnya.

Rocky juga menerangkan, dia bukan timses Prabowo - Sandi. Namun dia berharap Prabowo - Sandi bisa menang di 17 April mendatang.

"Ada perubahan di negeri ini. Dan negeri ini merdeka pada 17 April," tambah dia.

Rocky juga menyampaikan sikapnya yang akan melakukan kritik pada penguasa. Bila Prabowo terpilih nanti, dia tak akan sungkan melancarkan kritik untuk Prabowo.

"Saya akan kritik Prabowo, 12 menit setelah dia dilantik. Catat jejak digital hari ini," imbuh dia.

Kemudian lewat kritikan nyinyirnya, Rocky kembali mempertanyakan soal akal sehat. Soal akal sehat ini memang lekat dengan seorang Rocky.

"Jadi mereka yang enggak punya akal, mereka tidak hadir saat Tuhan membagikan akal. Di mana mereka? Mungkin lagi di gorong-gorong, selfie di pantai, atau lagi cukur di bawah pohon," tutup dia.

Suasana Deklarasi Nasional Alumni Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia di gedung Pencak Silat TMII (Foto: Ricky/kumparan)