Rocky Gerung: Oposisi Sekarang Dianggap Sakit Hati, Kan Ajaib

2 Agustus 2019 17:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengamat Politik Rocky Gerung (kanan) menyampaikan materi saat diskusi di Aula Gedung Penunjang Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (23/7). Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
zoom-in-whitePerbesar
Pengamat Politik Rocky Gerung (kanan) menyampaikan materi saat diskusi di Aula Gedung Penunjang Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (23/7). Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
ADVERTISEMENT
Akademisi yang juga bintang oposisi di Pilpres, Rocky Gerung, bicara soal pentingnya oposisi untuk mengontrol jalannya pemerintahan Jokowi-Ma'ruf periode 2009-2024. Namun, menurut Rocky, istilah oposisi dikesankan berbeda saat ini.
ADVERTISEMENT
"Sekarang kita mesti terangkan ulang soal (oposisi) itu. Kan konyol, kenapa kemudian kita mesti terangkan ulang ini? Karena kata oposisi sekarang dianggap kata yang tercemar," ucap Rocky dalam diskusi oposisi yang digelar PAN di TMII, Jakarta, Jumat (2/8).
Rocky menyebut, anggapan itu dibangun oleh mereka yang berkuasa, sehingga seolah-olah semua harus mendukung pemerintah dalam satu barusan. Naluri kerakusan politik elite partai, kata Rocky.
"Jadi seolah-olah orang takut untuk beroposisi, karena dianggap sebagai pecundang, dianggap sebagai orang kalah yang nyari gara-gara. Kita musti ingatkan bahwa ketika kita memilih demokrasi, maka saat kekuasaan dimulai saat itu juga oposisi bekerja. Itu hal yang biasa," bebernya
ADVERTISEMENT
Rocky lalu bicara soal PAN --karena diskusi ini digagas PAN--. Menurutnya, PAN yang lahir pasca-reformasi, maka nalurinya adalah oposisi. Reformasi adalah oposisi atas orde baru.
"Dulu dianggap itu oposisi berbahaya, melawan raja, ternyata bisa. Bahwa kepala raja itu bukan kepala yang dianugerahi oleh langit. Bahwa kekuasaan raja tidak berasal dari Tuhan," tegas Rocky.