Rocky Gerung soal Sengketa Sentul City: Saya Dibully oleh Cebong di Medsos

13 September 2021 13:58 WIB
·
waktu baca 3 menit
Rocky Gerung didampingi kuasa hukumnya Haris Azhar dan Algifari memberikan keterangan terkait sengketa lahan dengan Sentul City di Bojong Koneng, Kabupatan Bogor. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Rocky Gerung didampingi kuasa hukumnya Haris Azhar dan Algifari memberikan keterangan terkait sengketa lahan dengan Sentul City di Bojong Koneng, Kabupatan Bogor. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Kasus persengketaan tanah antara Rocky Gerung vs Sentul City masih berlanjut. Rocky Gerung akhirnya buka suara soal sengketa lahan seluas 800 meter per segi miliknya di Blok 026 Kampung Gunung Batu, RT 02/11, Kelurahan Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor oleh Sentul City. Menurut Rocky, dia sudah seminggu terakhir dibully oleh netizen di media sosial (Medsos). Dia menyebut netizen yang membullynya itu adalah cebong.
ADVERTISEMENT
"Kan saya sudah seminggu ini dibully, seolah-olah saya mempertahankan hak yang bukan punya saya dan hanya saya dianggap begitu kan oleh cebong-cebong yang berkeliaran di media massa, di media sosial, medsos itu," ujar Rocky Gerung di rumahnya di Bojong Koneng, Bogor, Senin (13/9).
Sebutan cebong dan kampret mengemuka di Pilpres 2019. Cebong merupakan sebutan untuk pendukung Jokowi-Ma'ruf, sementara kampret sebutan untuk pendukung Prabowo-Sandi.
Rocky mengatakan, selain dia, ada juga 90 kepala keluarga (KK) dan 6 ribu orang di daerahnya itu mengalami nasib yang sama, persoalan sengketa tanahnya dengan Sentul City.
"Sekarang saya mau terangkan, bahwa ini bukan cuma soal saya saja, ada 90 KK, 6.000 orang yang mengalami nasib yang sama, Jadi sebetulnya, penguasa ingin memisahkan kasus ini dengan kasus rakyat," ujar Rocky didampingi kuasa hukumnya Haris Azhar dan Algifari.
ADVERTISEMENT
"Seolah-olah hanya kasus saya saja tuh, bahkan disebut ini karena si Rocky tuh berdasi, jangan percaya ada dia itu. Saya nggak pernah pakai dasi, saya sama Pak Haris (Haris Azhar) itu naik gunung dulu, jadi pakai outdoor, bukan pakai dasi, yang pakai dasi Sentul City. Kan ajaibnya di situ kan," lanjut Rocky.
Rocky mengatakan dengan adanya kasus sengketa ini, semakin dia bisa membuka segala macam kejahatan yang diduga disembunyikan Sentul City.
"Jadi sekali lagi, bukan kasus saya, saya menyediakan kasus ini sebagai pintu masuk untuk membuka segala macam kejahatan yang disembunyikan Sentul City," ujar Rocky. "Kalau sekarang orang mulai melihat bahwa dibuat diam sedemikian rupa sehingga seolah hak Sentul City nggak boleh diganggu gugat, padahal dari awal Sentul City ini masalahnya banyak banget, jadi itu intinya," lanjut Rocky. Hingga saat ini, pihak Sentul City belum memberi tanggapan terkait pernyataan Rocky. Namun sebelumnya, dalam laman resminya, PT Sentul City mengungkapkan rencana pemanfaatan lahan di Bojong Koneng sesuai masterplan yang telah ditentukan. Mereka tengah melakukan penataan dan penguasaan aset-aset yang diklaim telah diambil oleh spekulan.
ADVERTISEMENT
Dalam keterangan tersebut, kuasa hukum PT Sentul City, Antoni, menjelaskan setelah pihaknya melakukan pemetaan terhadap aset-aset PT Sentul City.
Ternyata terdapat beberapa bangunan bangunan liar berupa vila-vila dan atau rumah-rumah didirikan oleh bukan masyarakat asli Bojong Koneng. Dia menyebut, dalam istilah masyarakat bojong koneng, sering di sebut masyarakat berdasi.