Romy: Prabowo Diuntungkan Jika Kebohongan Ratna Tidak Terbongkar

6 Oktober 2018 0:05 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum PPP Romahurmuziy (Foto: Ardhana Pragota/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum PPP Romahurmuziy (Foto: Ardhana Pragota/kumparan)
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy mengimbau seluruh pendukung Joko Widodo dan Prabowo Subianto bertarung secara fair dan bijak di Pilpres 2019. Hal itu dilakukan agar siapapun yang menang bisa memberikan kenangan manis kepada rakyat Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Saya menyerukan kepada seluruh rakyat Indonesia, baik dari kubu pendukung Pak Jokowi maupun kubu pendukung Pak Prabowo, lakukanlah cara kemenangan yang bermartabat dan beradab," ujar pria yang akrab disapa Romy itu di Yogyakarta, Jumat (5/10).
Pernyataan Romy tersebut juga seolah merujuk pada kasus kebohongan Ratna Sarumpaet, yang dianggap menghilangkan norma-norma yang berlaku di Indonesia.
"Jangan kemudian meniadakan norma, karena itu hanya menjatuhkan bangsa ini ke dalam kontesasi yang tidak memberikan kenangan yang manis terhadap rakyat kita, yang tengah akan bersuka cita dengan pesta demokrasi," lanjutnya.
Selain itu, Romy menilai kubu Prabowo sebenarnya diuntungkan jika kebohongan Ratna tidak diungkapkan ke publik. Sehingga, secara otomatis akan mempengaruhi suara untuk paslon nomor urut 02 di pilpres.
ADVERTISEMENT
"Jika kemudian orkestrasi kemarin tidak terbongkar, yang diuntungkan adalah kubu Prabowo," ungkap Romy.
Dengan pengakuan Ratna atas berita hoaks dianaya oleh orang tak dikenal di Bandung, keadaan pun berbalik. Secara tidak langsung, Romy menyebut momen itu membuat citra Prabowo jatuh. Terlebih, saat itu sejumlah tokoh kubu Prabowo vokal membela Ratna.
"Tetapi karena kemudian Ratna Sarumpaet sendiri yang menyatakan berbohong, tentu secara tidak langsung yang dilakukan Ratna Sarumpaet memberikan diskredit atau kejatuhan citra dari Pak Prabowo dan rekan-rekan yang ada di sana," tutupnya.