Roy Suryo Enggan Lapor Polisi soal Kaca Mobil Kena Imbas Ricuh

2 Maret 2019 13:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Politisi Partai Demokrat, Roy Suryo. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Politisi Partai Demokrat, Roy Suryo. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mobil politikus Partai Demokrat Roy Suryo menjadi korban amuk massa di tengah kericuhan kunjungan capres nomor 02 Prabowo Subianto ke Yogyakarta, pada Rabu (27/2). Kaca belakang mobil Toyota Harrier berwarna hitam milik Roy itu pecah. Meski begitu, caleg dapil DI Yogyakarta itu enggan untuk lapor ke polisi.
ADVERTISEMENT
Roy mengaku selain karena sudah memaafkan kejadian tersebut, alasan sikap pasrah dan enggan melapor yang ia tunjukkan karena lebih baik pihak kepolisian mengusut kasus masyarakat lainnya.
“Saya mengetahui tugas polisi masih banyak yang lain untuk melindungi dan mengayomi masyarakat yang lain, jadi saya memilih untuk ‘nerimo’ dan ‘legowo’ saja atas kejadian tersebut,” tulis Roy dalam keterangannya, Sabtu (2/3).
Kondisi kaca belakang mobil Roy Suryo yang pecah. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Selain itu, peristiwa tersebut juga tidak menimbulkan korban jiwa sehingga dirasa tidak perlu diperpanjang lagi. Roy mengaku tak ingin memperkeruh suasana dengan melapor ke pihak berwenang.
“Pertimbangan lain, untungnya tidak ada korban jiwa, hanya berupa materi saja. Juga sebenarnya saya sudah langsung cek via CCTV di rumah saat tersebut siapa-siapa atau dari kelompok mana pelakunya, tetapi lebih baik sekarang kita menjaga suasana aman dan damai saja,” kata Roy.
ADVERTISEMENT
“Saya memang sengaja bersikap diam tetapi jelas dan tegas di atas sebagai komitmen saya untuk tetap menjaga iklim yang kondusif di Yogyakarta, ini juga termasuk sikap rela jungkir balik demi rakyat Yogyakarta,” sambungya lagi.
Sebelumnya, pihak kepolisian telah mempersilakan Roy untuk melaporkan kejadian tersebut. Namun, Roy memutuskan untuk tidak melapor. Ia berharap peristiwa ini dapat menjadi pelajaran bagi masyarakat Yogyakarta. Masyarakat diharapkan dapat lebih bijak dalam menentukan pilihan dalam pemilu 17 April mendatang.