news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

RS Kewalahan Tangani Korban Gempa 7,2 M di Haiti, Korban Tewas Capai 1.419 Orang

17 Agustus 2021 7:47 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah pasien dirawat di rumah sakit setelah gempa berkekuatan 7,2, di Les Cayes, Haiti, Senin (16/8). Foto: Ricardo Arduengo/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah pasien dirawat di rumah sakit setelah gempa berkekuatan 7,2, di Les Cayes, Haiti, Senin (16/8). Foto: Ricardo Arduengo/REUTERS
ADVERTISEMENT
Para dokter di Haiti masih berjuang di tenda-tenda darurat untuk menyelamatkan nyawa ratusan orang yang terluka hingga Senin (16/8), akibat gempa bumi. Sementara itu, peristiwa ini setidaknya telah menewaskan 1.419 orang.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, gempa berkekuatan 7,2 M melanda Haiti pada Sabtu (14/8) lalu dan merobohkan puluhan ribu rumah dan bangunan di negara ekonomi rendah itu. Padahal Haiti masih dalam pemulihan dari gempa besar lainnya tahun lalu dan pembunuhan presidennya, Jovenel Moise, bulan lalu.
Mengutip Reuters, daerah di dalam dan sekitar kota Les Cayes mengalami dampak terparah. Hal ini pun memberikan beban besar pada rumah sakit setempat, yang beberapa di antaranya rusak parah akibat gempa.
Rumah sakit umum di kota itu kewalahan. Para dokter dan perawat menangani pasien membeludak di tenda-tenda yang didirikan di tempat parkir karena tidak ada lagi ruang di dalam.
Puluhan korban berbaring di tempat tidur dan kasur di rumput di luar rumah sakit. Di dalam, pasien berada di atas tandu di lantai atau di dipan di kamar yang penuh sesak dengan kerabat di sisi mereka.
ADVERTISEMENT
Sementara menurut saksi, bayi-bayi terpaksa diangkut keluar dari unit perawatan intensif neonatal (NICU) karena khawatir bangunan itu tidak aman setelah gempa. Seorang dokter anak yang telah menjadi sukarelawan di bangsal neonatal darurat sejak Sabtu, Lucette Gedeon, mengatakan rumah sakit juga telah kehabisan antibiotik dan anestesi.
"Ada bayi-bayi yang datang membutuhkan amputasi setelah mereka terjebak di bawah reruntuhan," kata Gedeon.
Kondisi bangunan yang rusak akibat gempa bumi di Jeremie, Haiti, Sabtu (14/8/2021). Foto: Twitter/@JCOMHaiti via Reuters
Seorang warga, Marceline Charles, mengatakan bayinya yang berusia 1 bulan tertimpa batu bata ketika rumah mereka runtuh. Puing-puing itu juga melukai luka dalam di kepala putrinya yang berusia 7 tahun.
"Saya tidak tahu apakah dia akan bertahan," kata Charles.
Di dekatnya, Michelle Delva berdiri di samping saudara perempuannya, Claudine, menggendong bayi perempuan yang terluka itu. Delva mengatakan bahwa ketika gempa terjadi, Claudine melemparkan dirinya ke atas bayinya untuk menyelamatkannya dari batu bata yang jatuh. Kakinya patah dan perlu dioperasi tapi mereka sudah menunggu di luar sejak Sabtu.
ADVERTISEMENT
"Dia tidak mendapatkan perhatian yang dia butuhkan, para dokter sangat sibuk," kata Delva.
Di sisi lain, puluhan gereja, hotel dan sekolah rusak parah atau hancur akibat gempa. Menurut pihak berwenang di Haiti, sekitar 6.900 orang terluka dan 37.312 rumah hancur, dan jumlah korban bisa bertambah lagi.
Bangunan-bangunan semen yang runtuh pun berjajar di jalan utama kota tepi laut berpenduduk 100.000 orang itu, yang berisiko bahaya lebih lanjut karena mendekatnya badai. Adapun menurut warga, puluhan orang menggali puing-puing dari sebuah hotel yang runtuh di mana pemiliknya meninggal dalam gempa.
Seorang wanita dirawat oleh anggota tenaga medis di luar rumah sakit setelah gempa berkekuatan 7,2, di Les Cayes, Haiti, Senin (16/8). Foto: Ricardo Arduengo/REUTERS
Perdana Menteri Ariel Henry mengatakan tidak ada waktu untuk kehilangan. Ia memastikan segala upaya akan dikerahkan untuk menjangkau sebanyak mungkin korban.
"Mulai Senin ini, kami akan bergerak lebih cepat. Pemberian bantuan akan dipercepat. Kami akan melipatgandakan upaya sepuluh kali lipat untuk menjangkau sebanyak mungkin korban dengan bantuan,” tulis Henry di Twitter.
ADVERTISEMENT
Bandara Port-au-Prince telah disibukkan dengan petugas medis dan pekerja bantuan sejak Senin. Penerbangan charter domestik dan swasta dipenuhi dengan tim dan persediaan kemanusiaan menuju ke selatan.
Selain kerusakan pada beberapa jalan di daerah tersebut akibat gempa, akses ke Les Cayes telah diperumit oleh kekacauan politik selama berbulan-bulan di Haiti, yang membuat geng-geng mengendalikan rute akses utama ke beberapa bagian negara itu. Oleh sebab itu, PBB menyerukan ‘koridor kemanusiaan’ untuk memungkinkan bantuan lewat melalui wilayah yang dikuasai geng.
Suasana setelah gempa bumi di Jeremie, Haiti, Sabtu (14/8/2021). Foto: Twitter/@JCOMHaiti via Reuters
Di bandara Les Cayes, aliran ambulans tiba membawa korban luka parah dari daerah terdekat. Korban dibawa dengan tandu ke pesawat kecil dan helikopter Penjaga Pantai AS untuk dibawa ke Port-au-Prince, di mana layanan rumah sakit lebih utuh.
ADVERTISEMENT
Menurut relawan dan pejabat, jumlah korban tewas diperkirakan akan meningkat lebih lanjut dengan adanya jaringan telepon terputus di daerah yang lebih terpencil dan ribuan lainnya terluka. Di desa-desa yang sulit dijangkau, banyak rumah rapuh dan dibangun di lereng yang rentan terhadap tanah longsor.
Di sisi lain, bencana itu kini juga tengah menimbulkan kebingungan terkait rencana pengadaan pemilu presiden pada November 2021. Yakni pemilu yang bertujuan memutuskan pemimpin Haiti sejak Moise dibunuh pada Juli lalu.