RSKI Pulau Galang Rawat 283 Pasien Corona, Bagaimana RSD-Fasilitas Isolasi Lain?

20 September 2020 5:40 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
RS Corona di Pulau Galang. Foto: Dok. Dok Waskita Karya
zoom-in-whitePerbesar
RS Corona di Pulau Galang. Foto: Dok. Dok Waskita Karya
ADVERTISEMENT
Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Pulau Galang, Kepulauan Riau, sempat rusak akibat diterjang angin puting beliung pada Rabu (16/9). Namun, kerusakan akibat puting beliung itu tak parah dan tak mengganggu operasional perawatan pasien di rumah sakit.
ADVERTISEMENT
Bedasarkan data dari Satgas COVID-19, per tanggal 19 September 2020 pukul 06.00 WIB, RSKI Pulau Galang masih merawat 283 pasien corona. Sementara, kapasitas bed di RSKI tersebut adalah 360 sehingga masih tersisa 77 yang belum digunakan.
Foto areal suasana IGD Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19, Wisma Atlet Kemayoran, di Jakarta, Kamis (10/9/2020). Foto: GALIH PRADIPTA/ANTARA FOTO
Menilik dari ketersediaan bed di RSKI Pulau Galang, bagaimana ketersediaan bed di Rumah Sakit Darurat (RSD) hingga fasilitas isolasi lainnya?
Masih dari data yang sama, Tower 6 RSD Wisma Atlet yang juga digunakan untuk merawat pasien corona saat ini tengah merawat 994 pasien. Sementara masih tersedia 306 bed yang kosong. Sedangkan untuk Tower 7 saat ini merawat 1259 dan menyisakan 319 bed yang kosong.
Untuk Tower 8 yang merupakan fasilitas isolasi, saat ini merawat 515 pasien dan ada 1033 sisa bed. Di Tower 9 merawat 699 pasien dan menyisakan 2619 bed kosong. Sementara untuk RS Lap Indrapura, Surabaya, saat ini merawat 179 pasien dan masih tersisa 59 bed yang kosong.
ADVERTISEMENT
Lalu untuk 5 yang jadi flat isolasi mandiri baru terisi 1326 pasien. Masih ada sisa bed 244. Sedangkan untuk flat isolasi mandiri di Tower 4, masih belum digunakan. Kapasitas di flat Tower 4 itu sebanyak 1549.
Saat ini, pemerintah juga tengah menginisiasi program penggunaan hotel untuk tempat isolasi bagi pasien corona tanpa gejala; bergejala ringan; dan untuk tenaga kesehatan. Program ini dijalankan melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan menggelontorkan Rp 100 M untuk menyediakan 14.000 tempat isolasi.