RSUD Wonosari soal Viral Video'Gerobak Jalan Sendiri': Kena Angin

12 Februari 2020 17:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tangkapan layar video gerobak berjalan sendiri di RSUD Wonosari. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Tangkapan layar video gerobak berjalan sendiri di RSUD Wonosari. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Media sosial dihebohkan dengan video gerobak yang berjalan sendiri di RSUD Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta. Video berdurasi 29 detik tersebut diunggah oleh akun Twitter @pergusoID di Twitter. Netizen pun menanggapi hal itu beragam dan ada yang menyangkut pautkan dengan hal gaib.
ADVERTISEMENT
Terkait hal itu Kepala Instalasi dan Sanitasi RSUD Wonosari, Priyatno Budiharto membenarkan peristiwa tersebut terjadi di RSUD Wonosari. Hanya saja dia tidak tahu pada hari apa peristiwa itu terjadi.
Tangkapan layar video gerobak yang berjalan sendiri di RSUD Wonosari. Foto: Dok. Istimewa
"Iya kejadian di RSUD. (Mungkin) kejadiannya siang. Jam sembilan-an," kata Priyatno kepada wartawan di Gunungkidul, Rabu (12/2).
Dia menjelaskan bahwa gerobak tersebut kemungkinan terhempas angin atau ada orang yang iseng melempar batu. Ia pun enggan mengaitkan hal tersebut dengan peristiwa gaib.
"Kalau melihat video itu, itu siang hari dan pintu dibuka insyaallah ada orangnya sebenarnya. Kalau lihat videonya. Bisa kemungkinan angin, hanya angin bisa juga ada istilahnya yang usil lempar batu atau apa saya enggak tahu," kata Priyatno
Priyatno menjelaskan bahwa dari sisi teknis, gerobak itu sangat mudah digerakkan. Sebab, gerobak itu digunakan untuk mengangkut limbah medis.
ADVERTISEMENT
"Tapi dari sisi gerobak sangat mudah sekali itu ada ban satu yang mudah bergerak karena disetting memudahkan teman-teman mengangkut limbah medis," ujarnya.
Sementara itu, Pejabat Pemberi Informasi dan Dokumentasi (PPID) RSUD Wonosari, Sumartono mengatakan peristiwa itu terjadi di gudang limbah. Dia pun menyatakan peristiwa tersebut bukan hal gaib.
"Terkait ada video ini saya tau dari pesan berantai. Setelah itu baru saya telusuri, termasuk yang menyebarkan juga akan kami usut. Sebab CCTV kan untuk pengawasan bukan konsumsi publik. Kemungkinan yang terjadi seperti itu dari yang punya alatnya," kata dia.