RSUP Persahabatan Akan Jadi RS Khusus Pasien Corona Jika Terjadi Eskalasi

16 Maret 2020 22:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama RSUP Persahabatan Rita Rogayah memberikan keterangan pers terkait virus corona di RSUP Persahabatan, Jakarta, Rabu (4/3). Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama RSUP Persahabatan Rita Rogayah memberikan keterangan pers terkait virus corona di RSUP Persahabatan, Jakarta, Rabu (4/3). Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
ADVERTISEMENT
RSUP Persahabatan selalu siap menangani pasien virus corona atau COVID-19. Bila terjadi eskalasi atau lonjakan kasus, rumah sakit ini akan dijadikan rumah sakit khusus pasien virus corona.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama RS Persahabatan, dr Rita Roqayah, mengatakan, seluruh layanan akan difokuskan untuk pasien virus corona.
“Seandainya suatu saat Rumah Sakit Persahabatan ini harus menjadi rumah sakit rujukan COVID-19, maka semua pelayanan kami adalah pelayanan pasien COVID-19. Mungkin terjadi? Mungkin. Itu yang kami siapkan kemarin kami rapat,” ungkap Rita Senin (16/3).
Jika layanan difokuskan untuk pasien virus corona, RSUP Persahabatan tak akan menerima pasien lain
“Skenario 1, 2, 3, sampai terakhirnya kami adalah rujukan COVID-19, tidak terima pasien lainnya,” sambungnya.
Direktur Utama RSUP Persahabatan Rita Rogayah (kiri) didampingi Dokter Spesialis Paru Prasenohadi saat konferensi pers di RSUP Persahabatan, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Skenario yang disebut Rita adalah beberapa skema operasional RS Persahabatan untuk menangani pasien virus corona. Namun, Rita tidak merinci seperti apa skenario 1, 2, dan 3. Ia juga tak menyebut skenario mana yang saat ini dijalankan RSUP Persahabatan.
ADVERTISEMENT
Rita menambahkan, saat ini pihaknya menyiapkan 24 tempat tidur untuk pasien virus corona. Di dalamnya ada empat unit fasilitas ICU. Dalam waktu dekat, kata Rita, pihaknya akan menambah unit ICU dan menambah ruang isolasi di RS Persahabatan.
“Yang kami kembangkan yang pertama saat ini yang masih mungkin dengan cepat kami lakukan adalah pengembangan untuk ICU. Kalau ICU kami tambahkan, maka untuk pasien-pasien COVID-19 tanpa ICU, jumlah tempat tidurnya berkurang,” beber Rita.
“Untuk mengatasi tempat yang pasien COVID bukan butuh ICU, maka kami harus membuka lagi satu blok untuk pasien-pasien COVID,” imbuhnya.
Direktur Utama RSUP Persahabatan Rita Rogayah (tengah) memberikan keterangan pers terkait virus corona di RSUP Persahabatan, Jakarta, Rabu (4/3). Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Untuk merealisasikan rencana tersebut, Rita menyebut pihaknya tidak akan menerima pasien tuberkulosis resisten obat (TB RO) yang ke IGD.
ADVERTISEMENT
“Jadi sekarang misalnya ada pasien TB RO ke IGD, kami langsung (katakan), pasiennya jangan diturunkan, langsung ke RS Islam Cempaka Putih. Jadi itu salah satu yang kami lakukan untuk membuat satu blok lagi kami bisa tingkatkan ruang isolasi,” bebernya.
Diketahui, hingga saat ini RSUP Persahabatan mengisolasi 14 pasien positif virus corona dan 6 pasien dalam pengawasan (PDP). Sementara itu, 6 pasien positif virus corona di RSUP Persahabatan telah dinyatakan sembuh dan sudah dipulangkan.
Ilustrasi positif terkena virus corona. Foto: Shutter Stock
Sedangkan secara nasional, pasien positif virus corona saat ini berjumlah 134 orang. Lima di antaranya meninggal dunia dan sembilan pasien telah sembuh.
Satu pasien positif virus corona merupakan Menhub Budi Karya Sumadi. Ia merupakan pasien kasus 76 yang sempat mengalami sesak napas. Saat ini, ia dirawat di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.
ADVERTISEMENT