RSUP Persahabatan Tutup Poli Screening Corona, Diubah Jadi Poli Konsultasi

16 Maret 2020 20:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi pers update corona di RSUP Persahabatan, Jakarta Timur, Rabu (11/3) Foto: Darin Atiandina/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers update corona di RSUP Persahabatan, Jakarta Timur, Rabu (11/3) Foto: Darin Atiandina/kumparan
ADVERTISEMENT
RSUP Persahabatan menutup poli screening khusus penanganan virus corona atau COVID-19. Poli ini semula untuk melayani konsultasi, pendataan, hingga merekomendasikan tindak lanjut penanganan bagi masyarakat dengan potensi virus corona.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama RSUP Persahabatan, dr Rita Rogayah, mengatakan, banyak masyarakat yang mengira poli screening adalah tempat pemeriksaan spesimen. Padahal, poli itu digunakan untuk menerima keluhan dari masyarakat, yang diduga memiliki gejala virus corona.
"Di kami sudah punya satu poli yang menerima konsultasi, tapi jadi salah (persepsi). Dibilangnya itu screening corona. Salah itu," ujar Rita Rogayah di RS Persahabatan, Senin (16/3).
Direktur RS Persahabatan dr Rita Rogayah, saat ditemui di Rumah Sakit Persahabatan. Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
Karena itu, RSUP Persahabatan kemudian mengubah pola penanganan laporan awal masyarakat dengan mengganti poli screening dengan posko konsultasi COVID-19.
Posko konsultasi tersebut sama dengan posko-posko corona di rumah sakit lain maupun yang disediakan Kemenkes atau dinas kesehatan setempat. Posko ini akan menampung dan melayani konsultasi masyarakat secara gratis.
"Kami cuma konsultasi. Akhirnya kita diskusi, dan kita tidak adakan screening lagi, tapi buat posko untuk konsultasi," tegas Rita.
Ilustrasi positif terkena virus corona. Foto: Shutter Stock
Rita menjelaskan, apabila dari tahap konsultasi, ditemukan gejala virus corona, maka posko bertugas mengarahkan masyarakat untuk melakukan pemeriksaan lanjut.
ADVERTISEMENT
Posko konsultasi akan dibuka 12 jam setiap harinya, dari pukul 08.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB.
"Posko kami enggak 24 jam, karena kami tenaga kesehatan juga harus menjaga kondisi. Karena kami pikir ini pandemi dan enggak tahu kapan selesainya. Jangan sampai tenaga kesehatan jatuh sakit," ucap Rita.
"Jadi karena sudah ada posko, silakan tanya ke posko, enggak ada lagi screening corona," pungkasnya.
Infografis Virus Corona. Foto: Masayu Antarnusa/kumparan
Pasien positif virus corona di Indonesia saat ini berjumlah 134 orang. Lima di antaranya meninggal dunia dan sembilan pasien telah sembuh.
Satu pasien positif virus corona merupakan Menhub Budi Karya Sumadi. Ia merupakan pasien kasus 76 yang sempat mengalami sesak napas. Saat ini, ia dirawat di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.
ADVERTISEMENT