Rudiantara Harap kumparan Jadi Media Tepercaya di Indonesia

12 November 2018 21:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dalam acara 100 persen wartawan di kantor kumparan. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dalam acara 100 persen wartawan di kantor kumparan. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
ADVERTISEMENT
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara hadir dalam perayaan kelulusan 100 persen wartawan kumparan, Senin (12/11). Acara ini sebagai apresiasi terhadap 158 wartawan kumparan yang lolos dalam Uji Kompetensi Wartawan (UKW) beberapa waktu yang lalu.
ADVERTISEMENT
Melalui sambutannya, Rudiantara berharap kumparan menjadi media online yang tepercaya.
“Di zaman hoaks, saya ingin kumparan menjadi trusted media online. Yang disampaikan kumparan tidak asal ambil informasi dari WA FB,” ujar Rudiantara yang kemudian disambut tepuk tangan.
Mengutip laporan Edelman Trust Barometer, Ia menyebutkan trust masyarakat Indonesia kepada media di berada di peringkat dua setelah China. Akan tetapi, adanya lonjakan di platform online, terjadi penurunan trust terhadap media online.
Untuk itu, dia berharap lulusnya 158 wartawan menjadi modal utama untuk kumparan sebagai media online tepercaya. Dalam kesempatan tersebut, Rudiantara juga flashback saat diminta menjadi narasumber oleh peserta UKW.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dalam acara 100 persen wartawan di kantor kumparan. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dalam acara 100 persen wartawan di kantor kumparan. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
“Saya suka ditelepon atau dikirim WhatsApp oleh peserta, besok saya (peserta) mau ujian, nanti tolong dong,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Ia berharap peserta bisa menunjukkan pesan di WhatsApp kepada penguji. Hal ini karena mencocokkan waktu antara peserta UKW dan narasumber tidak mudah.
Selain itu, ia juga berbagi tips dalam menghadapi wartawan yang dituntut deadline ketika di lapangan. “Saya selalu menyiapkan angka baru bla-bla (penjelasannya) dibuat sedikit. Biasanya saya buat dulu poinnya di kertas,” ujarnya.
Dalam penutupnya, Ia berharap kumparan memiliki positioning yang berbeda karena adanya pihak yang investasi.
Sebelumnya, uji kompetensi wartawan digelar di kantor kumparan dalam empat perhelatan: 12 Mei, 28 Juli, 11 Agustus, dan 25 Agustus 2018. Dari 158 wartawan tersebut, 19 di antaranya ada di level Wartawan Utama, 26 di Wartawan Madya, dan 113 Wartawan Muda.
ADVERTISEMENT
Tak mudah bagi kami mendapatkan sertifikasi itu. Ada sejumlah ujian yang yang harus kami lalui. Mulai dari uji tertulis, praktik wawancara cegat (doorstop), meliput konferensi pers, mengedit berita, hingga rapat redaksi.
Selain itu, kami juga diuji kemampuan jejaring dengan cara menelepon narasumber untuk wawancara.