Rumah di Bandung Gelar Syukuran Nikahan, Maling Masuk Nyamar Jadi Keluarga Besar

10 Mei 2024 15:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Adit menunjukkan CCTV di rumahnya, Jumat (10/5/2024). Dok: kumparan.
zoom-in-whitePerbesar
Adit menunjukkan CCTV di rumahnya, Jumat (10/5/2024). Dok: kumparan.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Muhammad Aditya (28) tidak habis pikir terhadap pencuri yang seberani itu masuk ke rumahnya saat acara syukuran nikahan.
ADVERTISEMENT
Pencurian itu terjadi di rumah Adit di Jalan Rangkasbitung, Kelurahan Kebonwaru, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, pada pukul 07.00 WIB, Kamis (9/5)—pernikahannya adalah pada Sabtu (4/5).
Di rumah Adit, kala itu, si pencuri berbaur di tengah-tengah keluarga besar sang istri yang berasal dari Demak, Jateng.
Pelaku bahkan bersalaman dengan keluarga. Dok: Muhammad Aditya
"Jadi saya itu memboyong keluarga istri ke sini. Kedatangan dia (pelaku) bersamaan dengan saya. Masuk ke rumah, datang, berbaur sedikit, dan dia bilang 'Ikut ke WC'," kata Adit saat ditemui kumparan, Jumat (10/5).
Pada momen tersebut, Adit mengira dia bagian dari keluarga besar istri.
"Saya baru ngeh kehilangan, magrib. Saya pikir saya lupa simpan barang sembarangan. Setelah dicari dan liat CCTV. Iya, ada orang asing," ujar Adit.
Pelaku pencurian di rumah yang sedang menggelar syukuran nikahan. Dok: Muhammad Aditya

Barang-barang yang Dicuri

Banyak barang berharga di dalam tas selempang yang dicuri itu:
ADVERTISEMENT
"Nah, ini fatalnya. Gelang emas istri saya yang belum pernah dipakai. 4 gram. Saya merasa bersalah. Kalau barang yang lain, saya enggak apa-apa. Kalau cincin itu dari titanium, 5 gram," kata Adit.
Adit melanjutkan, "Sebenarnya total enggak seberapa, cuma Rp 7 juta. Cuma itu kenangannya. Gelang istri saya belum pernah dipakai. Kasihan. Waktu itu saya mau nurunin barang, jadi saya cabut cincin itu. Awalnya bahkan ada handphone, cuma untung saya sempat ambil."
Adit sudah lapor polisi dan berharap pelaku segera ditangkap, bahkan juga berharap barang-barang berharga itu dapat kembali.
"Itu harus dikejar polisi, takutnya ada korban lagi. Terus, mungkin kecil untuk nominalnya, tapi bagi saya itu ada kenangannya. Saya masih merasa bersalah," kata Adit.
ADVERTISEMENT