Rusia Pulangkan Anak-anak Eks Kombatan ISIS
ADVERTISEMENT
Pemerintah Rusia membuka pintu untuk menerima warganya yang pernah menjadi kombatan ISIS . Namun, yang akan diterima hanya anak-anak.
ADVERTISEMENT
Keterangan tersebut disampaikan Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva. Alasan menerima anak-anak eks ISIS didasari oleh aspek kemanusiaan.
“Ada aspek kemanusiaan sehingga kami merepatriasi anak-anak," ujar Vorobieva saat menggelar konferensi pers di kediaman resminya di Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (12/2).
Vorobieva mengatakan pemerintah Rusia setidaknya telah memulangkan 200-an anak-anak dan remaja eks ISIS sejak 2019 lalu.
Mereka yang dipulangkan berusia di bawah 18 tahun. Menurut Vorobieva, kemungkinan anak-anak di kategori usia tersebut untuk terpapar radikalisme sangat minim. Atas alasan itu pula mereka diterima kembali di Rusia.
“Tidak ada perlakuan khusus bagi anak-anak ini. Jika mereka memiliki keluarga di Rusia, mereka akan dikembalikan. Jika tidak, mereka akan dikirim ke fasilitas lain, seperti panti asuhan,” kata Vorobieva.
“Karena mereka anak-anak, mereka bisa diedukasi. Ini merupakan tugas keluarga, dan pemerintah juga untuk membuat mereka bahagia. Ini masalah serius,” ujar Vorobieva.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Vorobieva menegaskan bahwa hanya anak-anak saja yang diterima sementara orang tua mereka tidak diperbolehkan kembali.
Pada 2018 lalu, Pusat Studi Internasional untuk Deradikalisasi (ICSR) mengindikasikan ada sekira 5.000 warga Rusia bergabung ISIS . Sebanyak 1.000 di antaranya adalah anak-anak.