Saat Menkes Budi Sadikin dan Wamenkes dr. Dante Bicara Penanganan Corona di RI

26 Desember 2020 8:42 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Usai dilantik sebagai Menteri Kesehatan RI dan Wakil Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin dan Dante Saksono Harbuwono langsung berkeliling Kantor Kementerian Kesehatan. Foto: Kemenkes RI
zoom-in-whitePerbesar
Usai dilantik sebagai Menteri Kesehatan RI dan Wakil Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin dan Dante Saksono Harbuwono langsung berkeliling Kantor Kementerian Kesehatan. Foto: Kemenkes RI
ADVERTISEMENT
Usai dilantik Presiden Jokowi, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin dan wakilnya, dr. Dante Saksono Harbuwono, menyambangi Rumah Sakit Ciptomangunkusumo pada Jumat (25/12). Kedatangan mereka untuk memantau dan memastikan penanganan corona di RS selama lonjakan corona di Indonesia terjadi.
ADVERTISEMENT
Saat konferensi pers, Budi Sadikin dan Dante berbicara mengenai target dan strategi mereka. Khususnya dalam mengantisipasi lonjakan usai libur akhir tahun.
Budi Gunadi Sadikin. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Menkes Akui Pandemi Masalah Besar, Tak Mungkin Diselesaikan Sendirian
Budi menegaskan, pandemi ini merupakan masalah yang sangat besar. Diperlukan keterlibatan seluruh elemen masyarakat dalam menanganinya.
"Memang pandemi ini adalah masalah yang sangat besar, tidak mungkin bisa saya selesaikan sendiri, harus kita selesaikan bersama," kata Budi dalam konferensi pers virtual Kemenkes 'Langkah Antisipatif Menghadapi Lonjakan Kasus COVID-19', di RSCM, Jumat (25/12).
"Tidak mungkin Kemenkes secara eksklusif mengeluarkan ide dan program sendiri, tapi harus secara inklusif, dengan asosiasi kedokteran, dengan organisasi sosial, dengan pemerintah daerah, bersama-sama," sambung dia.
Budi Gunadi Sadikin saat pengumuman menteri baru kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Selasa (22/12). Foto: Youtube/@BPMI
Budi mengingatkan, pandemi ini harus menjadi fokus bersama. Tak lama sejak dilantik, Budi mengaku sudah bertemu sejumlah pihak.
ADVERTISEMENT
"Saya sendiri sudah bertemu dengan beberapa ketua asosiasi profesi. Saya juga sudah bertemu dengan tokoh tokoh masyarakat yang bergerak aktif untuk menangani masalah COVID-19 ini sendiri. Saya juga sudah berbicara dengan gubernur untuk bisa memastikan bahwa kita akan melakukan ini bersama-sama," ujar Budi.
"Kalau kita ingin selesaikan sendiri, sekali lagi saya mengajak seluruh rakyat untuk bisa bersama-sama menyelesaikan masalah pandemi ini," sambung lulusan Fisika Nuklir ITB itu.
Budi Gunadi Sadikin. Foto: Wendiyanto Saputro/kumparan
Menkes Minta Perayaan Natal di Rumah Saja
Budi mengimbau perayaan Natal lebih baik dilakukan di rumah saja. Begitu pula bagi masyarakat umat agama lain yang libur saat Natal.
"Saya ingin mengucapkan selamat Natal bagi rekan-rekan yang merayakannya. Tolong pastikan, bahwa hari besar ini kita jalani dengan damai dan sehat. Jangan lupa usahakan untuk tinggal di rumah," kata Budi.
ADVERTISEMENT
Ia mengimbau, jangan sampai libur Natal yang dimanfaatkan warga berlibur, justru menimbulkan penularan corona. Budi meminta agar libur Natal tetap di rumah saja bersama keluarga.
"Jangan sampai nanti sesudah liburan yang indah ini kita bersama keluarga, kemudian ada dari keluarga kita yang terkena (corona)" ucapnya.
"Dan terus pastikan memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Ini yang harus kita lakukan terus untuk pencegahan," imbuhnya.
Petugas Ambulans Puskesmas Kebayoran Baru, bersiap membawa pasien yang diduga terkena virus Corona di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara, Senin (2/3). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Menkes Minta Jumlah Perawat Ditambah
Budi memastikan kesiapan pemerintah mengantisipasi lonjakan usai libur panjang. Namun, ia mengakui, RS membutuhkan tenaga perawat lebih banyak.
"Dan kebetulan sebenarnya tempatnya ada, tinggal kita tambah jumlah bed dan ICU. Ada potensi bisa 100 bed tambahan yang critical, bukan ruangannya ternyata, tapi perawat," ujar Budi.
ADVERTISEMENT
"Karena jumlah dokternya cukup, alat kesehatannya cukup, bed cukup, ruangannya ada, tapi kita butuh perawat," sambungnya.
Petugas ambulans yang mengenakan pakaian hazmat, tiba di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara, Kamis (5/3). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Kemenkes bentuk tim khusus kaji varian baru virus corona
Selain membahas libur akhir tahun, salah satu pengendalian yang dilakukan Kemenkes adalah mengkaji varian baru virus corona. Varian ini ditemukan di Inggris dan dinyatakan lebih cepat menular dibanding varian sebelumnya.
"Kami meminta para ahli di Kemenkes untuk mempelajari strain [virus corona] tersebut, karena ini kajian yang harus dilakukan secara scientific," ungkap Budi.
Akan tetapi, Budi meminta semua pihak tidak terburu-buru menyimpulkan temuan tersebut. Sebab, kajian soal virus corona dan variannya harus betul-betul didalami secara ilmiah.
"Jangan terlalu terburu buru kita menolak kebenaran berita ini, atau kita menerima kebenaran berita ini. Karena ini adalah hal yang sangat teknis, biologis, kedokteran sifatnya, kita harus konsultasikan segera ke para ahli," tutur Budi.
ADVERTISEMENT
"Saya sudah minta ke teman-teman untuk segera berkonsultasi dengan ahli mikrobiologi kedokteran untuk bisa memastikan, apa sebenarnya yang terjadi," kata dia.
dr. Dante Saksono Foto: Dok. Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre
Wamenkes fokus bentuk relawan perawat
Sementara itu, Wamenkes, dr Dante Saksono, mengaku sudah berkoordinasi terkait kebutuhan perawat yang dikeluhkan. Akan ada juga relawan perawat yang ditambah.
"Jadi mengenai kebutuhan perawat yang dihubungkan dengan organisasi profesi, tadi kita sudah melakukan koordinasi dengan salah satu direktur RSCM di sini. Bahwa kita membentuk model model seperti relawan perawat," ungkap Dante.
"Bila menggunakan model model relawan perawat tersebut maka akan kelihatan bahwa kebutuhannya makin akan cepat terpenuhi. Dari masalah teknis yang kita hadapi, yang terpenting adalah jumlah perawatnya," tutup dia.
Wakil Menteri Kesehatan, dr. Dante Saksono Sp.PD, Ph.D, KEMD. Foto: Wikimedia Commons
Wamenkes minta bangun komunikasi positif
ADVERTISEMENT
Terkait varian baru virus corona, Dante meminta publik tetap tenang dan terus membangun komunikasi yang positif. Selagi varian virus dikaji, Dante mengimbau semua orang tidak mengabaikan protokol 3M: mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker.
"Komunikasi positif dengan tidak menakut-nakuti orang, tapi membuat orang itu menjadi care terhadap 3M, itu jauh lebih penting dan lebih baik dibandingkan kita mengangkat issue ini," kata Dante.
"Tadi sudah disampaikan Pak Menteri, bahwa memang ada varian baru, sedang kita pelajari, dan kita akan membentuk tim untuk mempelajari kajian ini," pungkasnya.