Saat Ramadhan Sepi di Masjid Sunda Kelapa

12 Mei 2020 14:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana saat salat jumat di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta, Jumat (13/3).
 Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Suasana saat salat jumat di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta, Jumat (13/3). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akibat wabah corona menjadikan sejumlah rumah ibadah melakukan pembatasan. Salah satunya di Masjid Agung Sunda Kelapa, Jakarta Pusat.
ADVERTISEMENT
Pengurus Masjid Sunda Kelapa, La Ode Basri, mengatakan pihaknya telah menerapkan anjuran pemerintah untuk menerapkan pembatasan beribadah di masjid.
Kondisi ini, menjadikan Masjid Sunda Kelapa sepi, termasuk di Bulan Ramadhan.
“Selama masa ini kita yang beraktivitas di masjid pengurus masjid sangat sedih ya, nuansa Ramadhan, mungkin kalau saya yang berumur 40 tahunan mungkin ini yang pertama ya selama hidup saya ada nuansa Ramadhan begini sepi kan gitu,” kata Basri saat dihubungi, Selasa (12/5).
Basri mengatakan, tak ada aktivitas salat berjemaah di Masjid Sunda Kelapa. Biasanya di Bulan Ramadhan, masjid selalu ramai dengan aktivitas ibadah, namun kini sepi karena hindari penularan virus corona.
Imam Ustaz H Deden M Ramadhan menyiarkan acara tadarus Al-Quran secara daring di Masjid Agung Sunda Kelapa, Jakarta, Senin (27/4). Foto: ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
“Di Masjid Agung Sunda Kelapa memang mengikuti semua aturan yang saya katakan tadi tidak ada aktivitas salat berjemaah, di sini kemudian masjid kami tutup pintu pagar masjid kami tutup artinya ada pembatasan besar-besaran lah,” kata dia.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, peribadatan di dalam masjid tetap berjalan. Kegiatan keagamaan di bulan Ramadhan pun tetap berlanjut, meski kini dilakukan secara daring atau online.
Basir mengatakan, kegiatan seperti mengaji, ceramah, hingga kajian Ramadhan masih berlangsung. Pihak masjid beradaptasi dengan kondisi sehingga kegiatan tersebut diunggah melalui media sosial hingga radio masjid agar jemaah tetap bisa berpartisipasi.
“Oleh karena dalam wabah COVID dan PSBB ini kami harus kreatif aktifkan zoom meeting itu sehingga dari rumah penceramah kami bisa ceramah. Untuk disiarkan di youtube dan instagram,” kata dia.
Selain aktivitas masjid, Basri juga menceritakan perjuangan pengurus masjid di Bulan Ramadhan di tengah pandemi.
Ia menjabarkan ada setidaknya 10 pengurus yang tetap di masjid karena tinggal di sana. Mereka bertugas untuk memastikan indikator peribadatan tetap jalan, seperti seperti azan dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Saat pandemi, selain akses masuk masjid yang dibatasi, akses keluar pengurus pun ikut dibatasi. Untuk kebutuhan sehari-hari saja, pengurus harus menunggu suplai yang datang ke masjid, untuk hindari virus. Namun itu tak mengurangi semangat beribadah para pengurus masjid.
“Seperti makanan saja kami disuplai dan enggak boleh keluar kan gitu dibatasi begitu, karena ini Ramadhan aktivitas tahun-tahun sebelumnya yang padat dengan aktivitas jemaah kaya pengajian dan tadarus tetap kami laksanakan hanya disiarkan lewat radio dan medsos Masjid Agung Sunda Kelapa dan bisa diikuti di rumah-rumah,” pungkasnya.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.