Sahroni soal Polisi Diduga Siksa Remaja hingga Tewas: Nama Baik Polri Taruhannya

25 Juni 2024 9:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni. Foto: DPR RI
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni. Foto: DPR RI
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, ikut menyoroti kasus tewasnya seorang remaja di Padang, Sumbar, Afif Maulana. Pelajar SMP itu berusia 13 tahun itu tewas diduga disiksa polisi karena terlibat aksi tawuran.
ADVERTISEMENT
Sahroni meminta agar kasus ini diusut tuntas dengan transparan. Politikus NasDem itu meminta polisi menjawab pertanyaan publik dengan hasil penyelidikan yang objektif.
“Ini publik kan jadinya bertanya-tanya, berspekulasi. Jadi saya minta, Polda Sumbar harus sangat terbuka dan transparan dalam mengusut kasus ini. Karena publik menunggu dan mengawasi. Kalau gegabah, tertutup apalagi arogan, maka nama baik Polri yang sudah susah payah dibangun Pak Kapolri yang jadi taruhannya,” ujar Sahroni dalam keterangannya, Selasa (25/6).
Afrinaldi dan Anggun Angriani, orang tua Afif Maulana. Foto: kumparan
Bendahara Umum NasDem ini meminta Divisi Propam Polri mengambil peran maksimal dalam upaya penyelesaian kasus ini. Menurutnya, peran Divisi Propam Polri akan sangat penting dalam mengungkap kejelasan dari kasus tersebut.
“Divisi Propam juga harus mainkan peran maksimal untuk ungkap setiap detail dalam kasus tersebut. Jangan remehkan kasus ini karena cuma perkara hilangnya ‘satu’ nyawa. Ini lebih dari itu, ada dugaan hak asasi yang dilanggar di sana," jelas Sahroni.
ADVERTISEMENT
"Jadi harus betul-betul diusut secara cepat dan profesional. Mau nanti ketahuan 5, 10 atau 20 oknum yang terlibat sekalipun, sikat semua,” tambah Sahroni.
Sahroni berharap Polri bisa mengusut tuntas kasus ini dengan baik agar tidak ada lagi pertanyaan di masyarakat.
“Tapi saya yakin Polri dapat menyelesaikan kasus ini secara terang benderang,” tutup Sahroni.
Sebelumnya Polda Sumbar sudah mengusut kasus ini. Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono mengatakan, pihaknya sudah memeriksa 40 saksi.
Tidak hanya itu, Divisi Propam Polri juga memberikan asistensi terkait kasus ini.