Said Aqil soal Iran vs Amerika: Indonesia Harus Nonblok

6 Januari 2020 18:14 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Trump bermain golf. Foto: Reuters/David Moir
zoom-in-whitePerbesar
Trump bermain golf. Foto: Reuters/David Moir
ADVERTISEMENT
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj berpendapat, konflik Iran dan AS saat ini bisa berdampak ke berbagai bidang kehidupan di tanah air, dari politik hingga ekonomi.
ADVERTISEMENT
Terkait itu, Aqil meminta agar pemerintah Indonesia terus berpegang pada sikap nonblok atau politik bebas aktif.
“Iran nggak akan diam, pasti. Ini di (selat) Bab el-Mandeb dan Hormuz sudah mulai lalu lalang kapal perang. Itu pasti dampaknya ke sini juga, tekanan politik, ekonomi, apalah. Kita harus tegas mengambil politik bebas aktif nonblok. Itu urusan mereka,” ungkap Aqil di Gedung PBNU, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (6/1).
Menurut Aqil, pemerintah Indonesia tentunya sudah berupaya melakukan upaya-upaya bantuan penyelesaian konflik melalui PBB. Namun, hal itu masih belum membuahkan hasil.
“Tapi kenyataannya begitulah, di Timur Tengah ini selalu bergejolak. Tapi kita prinsipnya Indonesia harus tetap objektif, nonblok, bebas aktif,” ujarnya.
Said Aqil Siroj, Ketua Umum PBNU. Foto: Garin Gustavian Irawan/kumparan
Aqil juga meminta agar masyarakat di tanah air tidak pula terpicu karena konflik Iran-AS. Menurutnya, masyarakat boleh menyatakan pandangan dan pernyataannya atas konflik tersebut, tetapi tak perlu sampai berekspresi dengan cara demonstrasi.
ADVERTISEMENT
“Pernyataan boleh, demo nggak usah, belum tentu efektif, belum tentu menghasilkan yang kita harapkan,” pungkasnya.
Terbunuhnya seorang jenderal Iran, Qassem Soleimani, di Irak oleh AS jadi musabab ketegangan tersebut.
Soleimani terbunuh akibat serangan drone yang diluncurkan Amerika Serikat. Soleimani dituding bertanggung jawab atas kematian warga AS di Irak. Saling kecam dan ancam antar kedua negara terjadi usai peristiwa itu.
Rangkaian ketegangan yang terjadi antara Iran-AS di Irak mendapat perhatian khusus dari Indonesia. Pemerintah menyatakan prihatin atas eskalasi situasi di Irak.
“Kami meminta semua pihak untuk menahan diri dari tindakan yang dapat memperburuk situasi," ucap keterangan pers Kemlu, seperti dikutip dari situs Kemlu, Senin (6/1).
Sampai saat ini, ketegangan AS-Iran terkait terbunuhnya Soleimani belum mereda. Pemimpin Tertinggi Iran Ayatullah Ali Khamenei menegaskan, ia akan menurut balas terhadap pelaku pembunuh Soleimani.
ADVERTISEMENT
Ancaman Iran pun ditanggapi keras oleh AS. Negeri Paman Sam balik mengancam akan membidik 52 target di Iran.