Salat Khusuf Iringi Fenomena Gerhana Matahari Cincin di Aceh

26 Desember 2019 12:43 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Proses terjadinya gerhana matahari cincin di Aceh. Foto: Dok, Kemenag Aceh
zoom-in-whitePerbesar
Proses terjadinya gerhana matahari cincin di Aceh. Foto: Dok, Kemenag Aceh
ADVERTISEMENT
Ratusan masyarakat di kota Simeulue, Aceh, memenuhi area perkarangan Masjid Baiturahman. Masjid Baiturahman menjadi lokasi pemantauan Gerhana Matahari Cincin (GMC). Sembari menanti puncak gerhana, warga melaksanakan salat khusuf berjamaah.
ADVERTISEMENT
Puncak gerhana matahari cincin dimulai pukul 11.55 WIB dan berakhir pukul 11.56 WIB Warga yang datang mulai dari anak-anak, pelajar, hingga dewasa langsung masuk ke dalam masjid.
Salat khusuf dimulai sekitar pukul 11.20 WIB, diimami langsung oleh imam Masjid Baiturahman Simeulue dan khatib oleh ustaz Suhrawardi Ilyas. Setelah itu dilanjutkan dengan khotbah tentang fenomena terjadinya gerhana matahari cincin.
Pantau kumparan di tengah salat sedang berlangsung, gerhana matahari perlahan mulai membentuk lingkaran bulat (cincin), dan matahari ikut meredup. Sebagian warga yang tidak ikut salat, secara bergantian menggunakan teleskop menyaksikan detik-detik gerhana matahari cincin berlangsung.
Warga melaksanakan salat gerhana di Aceh. Foto: Zuhri Noviandi/kumparan
Sebagian di antara mereka menyaksikan fenomena alam itu menggunakan kacamata filter yang telah dibagikan oleh panitia observasi gerhana matahari cincin.
ADVERTISEMENT
Tak lama usai salat kusuf, gerhana matahari cincin muncul di langit Simeulue. Durasinya tidak lama berlangsung hanya sekitar 2 menit. Langit yang tadinya terang langsung meredup seperti mendung. Dari dalam masjid, warga langsung menuju ke lokasi pengamatan.
Mereka tampak tak henti menengadah ke atas. Suara takbir dan nama Tuhan nama tak henti keluar dari bibir mereka.
Fairus salah satunya, rumahnya tidak jauh dari masjid. Mengaku baru pertama kali melihat gerhana matahari di langit Simeulue. Dia datang ke masjid sudah dari pagi. Fairus hadir bersama dengan teman-teman.
Warga melihat proses gerhana matahari cincin di Aceh. Foto: Zuhri Noviandi/kumparan
“Saya pikir dari pagi itu udah mulai terlihat. Karena penasaran ini baru pertama kali lihat gerhana. Penasaran gimana bentuknya,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Fairus juga mengaku, dirinya antusias karena untuk pembelajaran sebab momen itu langka baginya.
“Momen ini bagus, sekalian pembelajaran. Fenomena ini terjadinya lama sehingga bisa kita ajarkan ke anak-anak,” ungkapnya.
Saat ini cahaya langit di kota Simeulue kembali cerah dan panas. Warga yang tadinya ramai perlahan mulai meninggalkan perkarangan masjid.