Saling Serang Ganjar-Sudirman soal Keterlambatan Distribusi e-KTP

3 Mei 2018 21:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ganjar Pranowo dan Sudirman Said. (Foto: Antara/Hafidz Mubarak A & Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ganjar Pranowo dan Sudirman Said. (Foto: Antara/Hafidz Mubarak A & Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Calon gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mempertanyakan cara Sudirman Said menyusun anggaran tanpa menggunakan angka makro ekonomi. Hal ini, ditanyakan karena Ganjar menilai, Sudirman seperti tak percaya dengan angka makro. Ia pun mengkritik Sudirman karena tak percaya pada data capaian Pemprov Jateng.
ADVERTISEMENT
"Dari debat kemarin sepertinya tak percaya angka. Bagaimana Pak Dirman, Mbak Ida menyusun pembangunan tanpa gunakan angka makro," kata Ganjar saat debat Pilgub Jateng di Hotel Best Western, Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (3/5).
Sudirman menegaskan, dirinya pasti menggunakan angka makro ekonomi untuk menyusun perencanaan pembangunan. Tapi, langkah selanjutnya tetap harus dilakukan, yakni dengan turun langsung ke lapangan dan melihat kondisi riil warga.
"Bukan kami tidak percaya angka makro, kan kita punya otak tapi maksudnya tak berhenti di angka makro. Tapi ketemu masyarakat, ibu-ibu di pasar supaya bekerja enggak cuma dengan pikiran tapi hati. Dengan begitu bisa sungguh-sungguh bisa terlibat selesaikan masalah mereka," jelas Sudirman.
Ganjar kemudian mempertanyakan cara Sudirman menyalurkan subsidi kepada petani, nelayan, jika usulannya mencabut Kartu Jateng Sejahtera dicabut.
ADVERTISEMENT
Sudirman kemudian menyerang Ganjar di 'tempat yang lain.' Sudirman mulai menyoroti keterlambatan kepemilikan e-KTP oleh warga Jawa Tengah karena adanya korupsi. Padahal, e-KTP bisa menjadi basis data utama untuk menyalurkan subsidi.
"Soal subsidi pupuk dan sebagainya ini soal angka data dan saya sayangkan program e-KTP dikorupsi. Padahal, kalau e-KTP identitas tunggal pembagian bantuan tunggal sampai urusan pertanian akan dengan mudah dikelola kita ingin penataan dilakukan dengan baik," jelas Sudirman.
"Saya kira dengan bantuan dari ahli teknologi, kampus, kita akan mampu lakukan itu sehingga seluruh sumber daya kita cukup bisa diarahkan ke masyarakat sebaik-baiknya yang penting bagaimana geser prioritas pada pembagunan manusia," imbuh dia.
Disinggung soal e-KTP oleh Sudirman, Ganjar tidak tinggal diam. Ia meyakinkan masalah keterlambatan e-KTP disebabkan pada proses lelang di Kementerian Dalam Negeri. Ganjar juga meyakinkan, Provinsi Jawa Tengah memiliki data terlengkap di seluruh Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Bapak boleh cek, data terlengkap di Indonesia itu ada di Jawa Tengah. Kalau diragukan saya tidak mengerti lagi," ujar dia.
"e-KTP, ktia tahu soal tidak dapatkan hanya karena lelang di Kemendagri sudah 3 kali saya dorong terus. Saya dalam jawaban tidak terapresiasi bagaimana penilaian Pak Dirman kita menyelesaikan angka kemiskinan, penganguran jauh lebih baik. Kami akan lebih baik," ucap Ganjar.