Sambil Menangis, Bos Kartel Meksiko Ancam Pemerintah yang Penjarakan Ibunya

22 Juni 2020 9:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kaca yang berlubang setelah insiden baku tembak antara polisi dan kartel di kotamadya Villa Union, negara bagian Coahuila, Meksiko. Foto: REUTERS/Daniel Becerril
zoom-in-whitePerbesar
Kaca yang berlubang setelah insiden baku tembak antara polisi dan kartel di kotamadya Villa Union, negara bagian Coahuila, Meksiko. Foto: REUTERS/Daniel Becerril
ADVERTISEMENT
Seorang bos kartel sambil menangis mengancam pemerintah Meksiko yang menangkap ibu dan adik perempuannya. Ancaman ini disampaikan melalui video yang ramai dibagikan di media sosial
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters, Jose “El Marro” Yepez pemimpin kartel Santa Rosa de Lima, pada Minggu (21/6) merilis video ancaman bagi pemerintahan Presiden Andrez Lopez Obrador. Sambil beberapa kali mengusap air mata, Yepez mengancam akan menebar kekacauan.
"Saya akan menjadi batu di dalam sepatumu. Saya akan meledakkannya, kau akan lihat," kata Yepez dalam salah satu video, dengan senapan tersanding di bahunya.
Penangkapan ibu Yepez, adik perempuan, dan kekasihnya bersama 24 orang lainnya dilakukan polisi di kota Celeya, negara bagian Guanajuato. Dalam penangkapan itu, polisi juga menemukan 1 kilogram sabu dan uang tunai 2 juta peso (Rp 1,2 miliar).
Yepez dengan suara bergetar, mengatakan dia khawatir polisi akan menuduh ibunya sebagai salah satu pemimpin kartel. "Demi nama ibuku dan kawan-kawanku, saya tidak takut pada kalian," kata dia lagi.
ADVERTISEMENT
Usai penangkapan tersebut, anggota kartel Yepez memicu kekacauan di jalanan. Jalan tol diblokir dan mobil-mobil serta truk dibakar. Tidak diketahui apakah ada korban tewas dalam serangan itu.
Kartel Santa Rosa de Lima disebut berada di balik meningkatnya angka pembunuhan di Guanajuato. Padahal negara bagian itu pernah disebut sebagai salah satu tempat teraman di Meksiko. Beberapa pabrik perusahaan asing berada di tempat ini.
Dipimpin Yepez, kartel tersebut merampok kereta dan mencuri minyak dari pipa pemerintah. Mereka juga berdagang narkotika dan terlibat pertikaian berdarah dengan kartel Jalisco New Generation.