Sampah Laut di Indonesia Hampir 1 Juta Ton/Tahun, Nomor 2 di Dunia

12 Desember 2019 18:52 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala LIPI, Laksana Tri Handoko. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala LIPI, Laksana Tri Handoko. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Lembaga Ilmu Penelitian Indonesia (LIPI) melakukan penelitian banyaknya sampah yang memenuhi laut Indonesia. Hasilnya, volume sampah laut di Indonesia menyentuh angka 0,27 hingga 0,9 juta ton sampah per tahunnya.
ADVERTISEMENT
"Data-data hasil penelitian teman-teman kami akan dijadikan baseline untuk data sampah laut. Yang sebesar 0,27-0,9 juta ton per tahun," ujar Kepala LIPI Dr. Laksana Tri Handoko usai menghadiri rapat peluncuran baseline data nasional sampah laut di kantor Kemenko Maritim dan Investasi, Jakarta Pusat, Kamis (12/12).
Handoko menjelaskan, dari data tersebut, sampah yang paling dominan adalah jenis sampah plastik seperti styrofoam dan lembaran plastik.
Kepala LIPI, Laksana Tri Handoko. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
"Penelitian ini penelitian lapangan, jadi sekaligus kita bisa mengklasifikasi (jenis sampah). Sebagian besar memang sampah plastik berupa styrofoam, lembaran plastik, dan juga sandal, pokoknya plastik yang campuran yang tidak punya nilai ekonomi," jelas Handoko.
"Kalau botol, botol plastik itu nilai ekonominya tinggi, jadi praktis kecil sekali yang terbuang karena itu mungkin banyak diambil pemulung mungkin ya, karena bisa di-recycle," imbuhnya.
Nelayan menyandarkan perahunya di bibir pantai yang dipenuhi sampah plastik di Desa Dadap, Indramayu, Jawa Barat. Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
Sementara itu, di kesempatan yang sama, Menteri KKP Eddy Prabowo mengatakan, volume sampah laut di Indonesia saat ini sudah terbilang parah dan mengkhawatirkan.
ADVERTISEMENT
"(Sampah laut) Kita nomor dua di dunia, kalau dalam kondisi ini kita enggak anggap ini darurat, keterlaluan. Makanya ini sangat perlu (ditanggulangi)," kata Eddy.
Eddy mengatakan, penanggulangan sampah di laut menjadi tanggung jawab bersama. Karena itu, lanjut dia, diperlukan kerja sama antar lembaga dan kementerian terkait baik di tingkat pemerintah pusat dan daerah.
"Ini harus bahu membahu. Ada upaya mengurangi penggunaan plastik dimulai dari pemerintah pusat dan daerah. Ini butuh sosialisasi, perlu pengembangan. Intinya adalah untuk segera (agar) sampah di laut bisa selesai," ucap Eddy.