Sandi: 65% Rakyat Terbebani Ekonomi, 50% Sarjana Sulit Bekerja

20 Oktober 2018 16:12 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cawapres nomor urut 2 Sandiaga Uno kunjungan ke RW 7, PJMI Jurang Mangu Timur, Pondok Aren, Jakarta Selatan, Sabtu (20/10/2018). (Foto: Adhim Mugni Mubaroq/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Cawapres nomor urut 2 Sandiaga Uno kunjungan ke RW 7, PJMI Jurang Mangu Timur, Pondok Aren, Jakarta Selatan, Sabtu (20/10/2018). (Foto: Adhim Mugni Mubaroq/kumparan)
ADVERTISEMENT
Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Sandiaga Salahudin Uno mengatakan bahwa kondisi ekonomi Indonesia saat ini kurang baik. Bahkan dia menyebutkan bahwa 65 persen rakyat Indonesia menyatakan merasa terbebani akibat kondisi ekonomi saat ini.
ADVERTISEMENT
"Dan data kami betul, 65 persen daripada rakyat Indonesia menyatakan beban yang dirasakan terkait harga bahan pokok ini sudah sangat membebani ekonomi mereka," ujar Sandi saat melakukan kunjungan ke RW 7, PJMI Jurang Mangu Timur, Pondok Aren, Jakarta Selatan, Sabtu (20/10).
Ia juga menyatakan menurut data yang dihimpun timnya ada sebanyak 50 persen kalangan muda saat ini sulit mendapat pekerjaan. Kesulitan itu khususnya dialami kaum muda yang bergelar S1.
"Lebih 50 persen sudah menyatakan, terutama dari kaum muda, bahwa lapangan kerja itu sulit didapat. Indeks ketersediaan lapangan kerja yang kita pantau juga sudah masuk ke level pesimis terutama di level S1 ke bawah," kata Sandi.
Cawapres nomor urut 2 Sandiaga Uno kunjungan ke RW 7, PJMI Jurang Mangu Timur, Pondok Aren, Jakarta Selatan, Sabtu (20/10/2018). (Foto: Adhim Mugni Mubaroq/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Cawapres nomor urut 2 Sandiaga Uno kunjungan ke RW 7, PJMI Jurang Mangu Timur, Pondok Aren, Jakarta Selatan, Sabtu (20/10/2018). (Foto: Adhim Mugni Mubaroq/kumparan)
Menghadapi masalah itu, Sandi berjanji akan membuka lowongan kerja dan memperbaiki ekonomi bangsa bersama capresnya Prabowo Subianto.
ADVERTISEMENT
"Lapangan kerja banyak diambil, bukan oleh putri-putri terbaik bangsa,tapi oleh perusahaan asing yang memperkejakan tenaga kerja asing. Kita ingin melindungi, tenaga kerja Indonesia asli. 100 persen paten. Setuju?" ujar Sandi.
"Setuju," sorak warga.
Selain itu, Sandi mengatakan, ia sudah mengunjungi sejumlah tempat untuk mendengar aspirasi rakyat secara langsung. dalam kunjungannya ke beberapa tempat itu ia mendapat banyak keluhan dari masyarakat soal harga bahan pokok hingga biaya listrik yang ikut naik.
"Saya mendapat masukan dari seluruh wilayah Indonesia, termasuk di Tangsel, di pasar-pasar harga bahan pokok naik, biaya-biaya naik, biaya listrik naik. Biaya air naik, saya dapat laporan dari RW perlunya membangun infrastuktur air bersih," paparnya.
ADVERTISEMENT