Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya
Sandi: Otoriter Represif Orde Baru Sudah Tidak Laku
ADVERTISEMENT
Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno menjamin tidak akan menjadi otoriter jika terpilih menjadi RI-2 di Pilpres 2019 mendampingi Prabowo Subianto. Dia juga meminta masyarakat tidak terpancing isu negatif soal kubunya membangkitkan semangat Orde Baru.
ADVERTISEMENT
"Kalau Orde Baru yang tidak bagus, baik itu represif otoriter, itu sudah tidak laku. Tapi kalau untuk swasembada pangan, energi meningkatkan industri itu harus kita lihat," ujar Sandi, di Aceh, Selasa (20/11).
Menurut Sandi, setiap periode pemerintahan memiliki masa keemasannya. "Di zaman BU Mega (Megawati Soekarnoputri) apa yang baik kita teruskan. Di zaman Pak SBY juga akan kami lakukan," ujar dia.
Bahkan di zaman Presiden Joko Widodo saat ini, kata Sandi, sejumlah proyek infrastruktur akan kembali diteruskan olehnya dan Prabowo Subianto jika terpilih di Pilpres 2019.
"Jadi jangan kita kotak-kotakkan cari yang terbaik dari masing-masing periode," kata dia.
Karena menurut Sandi, membangun Indonesia tidak dengan melihat kelemahan pemimpin yang sebelumnya. Tapi, ujar dia, harus bisa juga melihat kekuatan dan ciri khas dari setiap pemimpin.
ADVERTISEMENT
"Dan ini mudah-mudahan bisa membangun Indonesia lebih baik," ujar Sandi.
Sebelumnya, narasi politik Orde Baru disampaikan oleh Siti Hediati Hariyadi atau akrab disapa Titiek Soeharto. Dia juga merupakan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Berkarya.
Di Pilpres 2019, Partai Berkarya mendukung pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Titiek mengatakan jika Prabowo-Sandiaga menang Pilpres 2019, Indonesia akan kembali seperti masa Orde Baru.