Sandiaga Harap Polemik Formula E di Monas Selesai: Harus Bersatu, Niatnya Baik

22 Februari 2020 15:44 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sandiaga Uno saat launching buku #kamioposisi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/2). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sandiaga Uno saat launching buku #kamioposisi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/2). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Mantan Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno angkat bicara soal pro dan kontra penyelenggaraan Formula E di kawasan Monas, Jakarta Pusat. Sandiaga berharap polemik penggunaan Monas sebagai sirkuit Formula E cepat terselesaikan.
ADVERTISEMENT
"Apa pun keputusannya harusnya segera, karena persiapan segera dan harus dipastikan bahwa tidak merusak cagar budaya, tidak menimbulkan pelanggaran peraturan, dan segera diakhiri polemik," ungkap Sandi di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (22/2).
Menurut dia, perdebatan Formula E ini bisa memberikan pesan kurang baik terhadap Indonesia. Padahal, Indonesia akan menjadi tuan rumah sejumlah event olahraga internasional dalam beberapa tahun ke depan. Indonesia juga akan mencalonkan diri sebagai tuan rumah Olimpiade 2032.
Sandiaga Uno. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
"Kita mau buat juga buat Olimpiade 2032. Ini harusnya jadi keyakinan kita bersama, jangan ini dijadikan sebuah topik yang memecah belah kita, tapi justru bersatu. Karena niatnya baik dan tinggal bagaimana melaksanakannya saja venue ya segera diputuskan," kata dia.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, Sandi menyebut rekan-rekannya dari luar negeri juga menyambut baik pagelaran Formula E di Jakarta. Ia mengatakan, selama dipastikan tidak akan merusak cagar budaya, maka semestinya perdebatan ini bisa terselesaikan dan Formula E berjalan sesuai rencana yakni 6 Juni 2020.
"Beberapa rekan-rekan yang sangat tertarik dari luar negeri, dan melihat bahwa setiap pagelaran Formula E atau pagelaran-pagelaran seperti waktu Asian Games juga ada ikon-ikon khusus di tempat berlangsungnya acara tersebut," tuturnya.
Suasana pembangunan Plaza Selatan Monumen Nasional (Monas) di Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
"Misalnya, ikonnya Monas. Ini yang mungkin mau ditonjolkan, tapi dipastikan harus juga jangan sampai merusak lingkungan atau cagar budaya. Ini tugas pemerintah apalagi Juni akan dilaksanakan," lanjutnya.
Lebih lanjut, Sandi berharap penyelenggaraan Formula E dapat membuka lebih banyak lapangan kerja dan menggerakkan perekonomian Ibu Kota.
ADVERTISEMENT
"Saya juga menginginkan keterlibatan masyarakat dan keterlibatan dunia usaha, sehingga ini akan juga memberikan peluang kepada UMKM. Karena dengan datangnya perhelatan ini, saya harapkan juga menggerakkan ekonomi dan pada akhirnya membuka lapangan kerja," tutupnya.
Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri juga ikut berkomentar mengapa gelaran balap mobil listrik ini harus diadakan di Monas. Ia beralasan Monas adalah bagian dari cagar budaya yang harus dijaga.
"Gubernur DKI ini tahu apa tidak. Kenapa sih mau bikin Formula E? Kenapa sih harus di situ? Kenapa sih enggak di tempat lain? Kan begitu. Peraturan itu ya peraturan. Nah, kalian itu juga mesti tahu jangan sampai melanggar peraturan," ujar Megawati, Rabu (19/2).
Pemprov DKI pun merespons Megawati dengan memastikan Monas telah disetujui oleh Komisi Pengarah Kemensetneg untuk pelaksaan Formula E di Monas. Selain itu, Sekretaris Daerah DKI Saefullah mengungkapkan Formula E ini bisa membawa Indonesia dikenal di dunia, bahkan hingga ke akhirat.
ADVERTISEMENT
"Kan kita ingin Indonesia dikenal dunia akhirat. Ngapain tanggung-tanggung terkenal di dunia? Terkenal di dunia dan akhirat. Ya kan? Kan kita percaya setelah ada dunia ada akhirat," kata Saefullah, Kamis (20/2).
"Jadi kalau orang bilang terkenal di dunia, tanggung. Terkenal di dunia dan akhirat," pungkasnya.