Sandiaga Kritik Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf: Pengangguran Naik 50 Ribu

4 Februari 2020 17:16 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sandiaga Uno saat launching buku #kamioposisi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/2). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sandiaga Uno saat launching buku #kamioposisi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/2). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Sandiaga Uno menghadiri launching buku karya politisi PKS Mardani Ali Sera yang berjudul #KamiOposisi di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (4/2). Dalam kesempatan itu Sandi menyampaikan beberapa kritik dan solusi dari kubu oposisi untuk pemerintah.
ADVERTISEMENT
Sandiaga menilai kinerja pemerintahan Jokowi-Ma'ruf sejauh ini masih belum bisa menyejahterakan warga. Terutama dalam bidang ekonomi.
“Kan sesuai dengan buku ini harus ada solusinya. Nah teman-teman oposisi di sini harus kerja untuk memberikan solusi bagaimana percepatan implementasi pendidikan yang lebih baik yang matching,” kata Sandi dalam acara.
Sandiaga menyebut tingkat pengangguran di Indonesia naik sebesar 50 ribu orang. Tidak disebutkan darimana Sandiaga mendapat data itu. Hanya saja ia menyarankan agar oposisi memberikan solusi terkait banyaknya pengangguran.
“Sekarang kan pengangguran agak naik ya 50 ribu. Jumlah penganggurannya meningkat dan ini solusinya adalah link and match dan kita sudah bicara di berbagai kesempatan sebelum April 2019 (Pemilu),” ucap Sandiaga.
Sandiaga Uno menunjukkan buku #kamioposisi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/2). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu juga menyoroti program pemerintah terkait pembangunan infrastruktur. Menurut dia, pembangunan infrastruktur masih belum berdampak bagi masyarakat.
ADVERTISEMENT
“Yang kedua nih, pembangunan infrastruktur. Evaluasinya gimana?,” tanya Sandi kepada audiens yang hadir dalam acara.
“Oposisi katanya objektif. Kalau objektif jujur langkah-langkah pembangunan infrastruktur evaluasinya ada, tapi memang belum mampu untuk memberikan dampak kepada penciptaan lapangan kerja dan penurunan harga-harga bahan pokok," jelas Sandiaga.
"Karena di sini infrastruktur itu hadir untuk mengkoneksikan antara pusat supply dan pusat demand,” tuturnya.