Sandiaga: Masih Banyak OTG, Tes Corona Perlu 30-35 Ribu per Hari

8 Juni 2020 19:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga menggunakan masker beraktivitas di Kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selata, Jumat (13/3).  Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Warga menggunakan masker beraktivitas di Kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selata, Jumat (13/3). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Sandiaga Uno berharap pemerintah terus meningkatkan kapasitas tes corona menjadi lebih dari 30 ribu tes per harinya.
ADVERTISEMENT
Sebab, masih banyak orang tanpa gejala (OTG) yang memiliki risiko menulari virus corona ke orang lain. Di sisi lain, saat ini pemerintah sedang menggencarkan new normal untuk kembali membuka aktivitas perekonomian.
"Jadi kita ya memang masih mahal swab tes ini, dan jadi keharusan kita. Jumlah testing, treating, dan tracking yang harus terjadi menurut saya, harus di level 30-35 ribu test per day. Bagian dari kenormalan baru adalah testing. Kita akan ke depan screening, masuk ke satu bandara untuk berangkat harus screening," kata Sandiaga dalam acara halal bihalal virtual, Senin (8/6).
Menurut Sandiaga, para OTG ini bisa dianggap lebih berbahaya karena mereka beraktivitas tanpa tahu memiliki virus di dalam tubuhnya. Sehingga, petugas kesehatan diminta juga melakukan tes masif terhadap OTG.
Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra, Sandiaga Uno, di Hotel Ambhara, Jakarta Selatan, Rabu (11/3). Foto: Maulana Ramadhan/kumparan
"OTG-nya banyak dan we never know karena penyakit aneh bin ajaib, COVID-19 bisa nemplok di kita. Tapi kita enggak sakit sama sekali. Kita jadi pembawa ke orang yang imunitasnya lebih rendah. Jadi yang harus dilakukan tes, OTG juga harus testing dan di isolasi," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Mantan Wagub DKI itu menyadari tes masif menggunakan PCR membutuhkan biaya yang sangat tinggi. Ia meminta kerja sama sejumlah pihak, seperti relawan dan pengusaha, untuk membantu pemerintah dalam menyediakan PCR.
"Biayanya cukup mahal dari pengadaan reagen dan sebagainya. Jadi di sinilah saya imbau semua pihak jangan semua dibebankan ke pemerintah saja. Tetapi juga dunia relawan, dunia usaha, untuk bergabung untuk meringankan," tuturnya.
Selain itu, Sandi menilai pemerintah perlu mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa tes masif merupakan bagian dari new normal. Tepatnya, sebagai salah satu upaya mendeteksi penularan virus corona.
"Saya mohon orang mensosialisasikan, karena saya waktu ke Bekasi dapat masukan, 'Pak tolong dibantu komunikasikan, warga takut testing karena satu biayanya mahal. Dua, tingkat akurasinya rendah'. Ini tugas kita beri keyakinan bagian kenormalan baru itu adalah testing," ungkap dia.
ADVERTISEMENT
"Dan semakin kita mendorong testing, semakin baik kualitas testing dan mudah-mudahan semakin murah costnya. Sehingga OTG dikurangi risiko menular," pungkas Sandi.
=====
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.