Satgas: Apakah Demo Munculkan Klaster Corona Baru, Lihat 2-4 Minggu ke Depan

20 Oktober 2020 17:44 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prof. Wiku Adisasmito. Foto: Dok. BNPB
zoom-in-whitePerbesar
Prof. Wiku Adisasmito. Foto: Dok. BNPB
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Satgas COVID-19 terus mewaspadai munculnya klaster corona baru dari aksi demonstrasi tolak UU Omnibus Law Cipta Kerja di sejumlah daerah dalam beberapa pekan ke depan.
ADVERTISEMENT
Antisipasi ini menyusul ditemukannya sejumlah peserta aksi yang positif COVID-19, dalam demonstrasi pada 8 Oktober lalu.
"Penularan ini berpotensi terjadi kembali pada kegiatan penyampaian aspirasi selanjutnya. Satgas sangat menyayangkan adanya klaster baru penularan COVID-19, utamanya mengingat angka COVID di Indonesia sudah cukup tinggi," ujar juru bicara Satgas COVID-19, Prof Wiku Adisasmito, di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (20/10).
Wiku mengingatkan para peserta aksi demonstrasi untuk menyampaikan aspirasinya dengan menghindari kerumunan.
Sejumlah pengunjuk rasa yang menolak UU Cipta Kerja diamankan di aula Polresta Malang, Jawa Timur, Jumat (9/10/2020). Foto: ARI BOWO SUCIPTO/ANTARA FOTO
Selain itu, efek kenaikan kasus COVID-19 dari klaster demo ini dinilainya akan terlihat dalam waktu 2-4 minggu setelah aksi dilakukan. Sehingga, peningkatan kasus bisa saja terjadi dalam beberapa hari ke depan.
"Untuk gambaran utuhnya, apakah aksi ini menimbulkan klaster, maka dapat dilihat dalam jangka waktu sekitar 2-4 minggu setelah kejadian tersebut," ucap Wiku.
ADVERTISEMENT
"Kita harus ingat COVID-19 ini tak hanya berpotensi menular, tapi juga menelan korban jiwa. Ingat, COVID-19 mematikan dan jangan dianggap enteng," imbuhnya.
Sebelumnya, ratusan massa aksi tolak UU Cipta Kerja, baik dari mahasiswa dan buruh, dilaporkan positif corona. Mereka yang dinyatakan positif tersebar di sejumlah wilayah.
Demonstran yang positif COVID-19 ini sebelumnya menjalankan rapid test antigen hingga swab oleh pihak kepolisian. Ratusan di antaranya reaktif corona.
=====
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona