news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Satgas COVID-19: Kita Tak Bisa Terus Menerus Cegah Mobilitas saat Mudik

26 Maret 2022 14:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi mudik lebaran Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mudik lebaran Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Pemerintah sepakat untuk tidak melarang mudik tahun ini, dengan syarat sudah vaksin booster COVID-19 atau melakukan test COVID-19.
ADVERTISEMENT
Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satuan Tugas COVID-19 Dr. Sonny Harry Harmadi mengungkap, keputusan tersebut diambil atas proses pembahasan dan diskusi bersama pakar dan ahli epidemiolog.
"Apa yang disampaikan Presiden sudah melalui proses pembahasan dan diskusi pakar bahwa mudik diperbolehkan. Satgas juga sepakat dengan kondisi yang sudah memungkinkan," tuturnya dalam diskusi virtual di Trijaya FM, Sabtu (26/3).
Ia menyebut pemerintah tidak dapat terus menerus mencegah masyarakat melakukan mudik.
Menurutnya, kondisi mudik pada tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya juga sudah berbeda. Di tahun lalu capaian vaksinasi baru mencapai 3-4 persen. Sementara saat ini, menurutnya, capaian vaksinasi mencapai 75 persen.
Dengan capaian vaksinasi dan positivity rate COVID-19 yang menunjukkan tren yang baik, ia optimistis mudik berjalan dengan baik selama syarat vaksinasi dan prokes yang ketat.
ADVERTISEMENT
"Tingkat vaksinasi kita juga sudah cukup tinggi. Umur di atas 12 tahun sudah 75 persen, kalau total penduduk kita mencapai ada bayi balita, itu ditotal 58 persen. Jadi capaian 70 persen di kelompok di atas 12 tahun itu sudah sangat tinggi," tuturnya.
Kabid Perubahan Perilaku Satgas COVID-19 Sonny Harmadi. Foto: Dok. Satgas COVID-19
Sonny menjelaskan, faktor lainnya yang mendorong keputusan pemerintah memperbolehkan mudik adalah hasil survei perilaku masyarakat saat pandemi yang memuaskan.
Bekerja sama dengan Badan Pusat Statistika (BPS), hasil tersebut menunjukkan, dari 254 ribu responden 85 persennya patuh terhadap protokol kesehatan memakai masker. Survei dilakukan pada 16 sampai 25 Februari lalu.
"Selain itu score perubahan perilaku kita juga meningkat, dari 1 sampai 10, di bulan Maret ini kepatuhannya sudah 8,2 seperti Oktober tahun lalu," tandasnya.
ADVERTISEMENT