Satgas IDI: Banyak Sekali Negara Kaya dan Pinter tapi Coronanya Luar Biasa

14 November 2021 16:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Satgas COVID-19 IDI, Zubairi Djoerban. Foto: Facebook/Zubairi Djoerban
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Satgas COVID-19 IDI, Zubairi Djoerban. Foto: Facebook/Zubairi Djoerban
ADVERTISEMENT
Indonesia saat ini telah menunjukkan tren kasus positif corona yang terus membaik. Namun hal tersebut masih harus dalam pengawasan dan penerapan protokol kesehatan yang ketat agar tidak terjadi gelombang ketiga virus corona.
ADVERTISEMENT
Terlihat, saat ini di beberapa negara dunia walaupun tingkat vaksinasinya tinggi, namun kasus positif per minggunya masih sangat tinggi.
“Ternyata banyak sekali negara kaya, pinter tapi kasusnya luar biasa banyak, banyak juga negara dengan vaksinasi sudah lebih dari 70% namun kasus mingguannya masih banyak banget. Masih puluhan ribu masih ratusan ribu bahkan,” ujar Ketua Satgas IDI, Prof Zubairi Djoerban, saat diskusi secara virtual, Minggu (14/11).
Lebih lanjut, Zubairi mengungkapkan saat ini kasus mingguan di Indonesia jauh lebih rendah dibandingkan dengan Singapura dan Korea Selatan.
“Ternyata banyak negara Asia yang di atas kita jumlah kasus mingguannya. Bayangin, kita hanya 3.470 sampai seminggu terakhir, ini Thailand sampai 54 ribu, Vietnam 52 ribu, Malaysia 34 ribu, Singapura, Korsel semua tinggi-tinggi,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
“Jadi Indonesia yang pernah ranking 1 dari jumlah kasus mingguan maupun kematian pada awal Juni awal Agustus sekarang ternyata bisa turun drastis. Alhamdulillah kita patut bersyukur banget bahwa kita bisa turun ke ranking 76 untuk jumlah kasus baru mingguan, seminggu terakhir,” tambahnya.
Untuk itu, Zubairi mengingatkan untuk tetap waspada walaupun kasus menurun, karena Indonesia masih dikelilingi oleh negara yang kasus mingguannya masih tinggi.
“Jadi kita bagus karena buktinya jumlah kasus baru sedikit, kemudian kematian turun, positivity rate rendah banget. Namun, kita perlu ingat dikelilingi oleh Malaysia, Singapura Filipina dan Korea Selatan yang kasus barunya per minggu tinggi. Jadi tetap kita wajib hati-hati,” pungkasnya.