Satgas Jabar soal Kasus Harian Tertinggi: dari Klaster Pesantren hingga Keluarga

11 November 2020 20:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi corona. Foto: Maulana Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi corona. Foto: Maulana Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Penambahan kasus harian di Jabar pada Rabu (11/11) menjadi yang paling tinggi dibanding provinsi lain di Indonesia. Berdasarkan data, kenaikan angka kasus di Jabar mencapai 668. Sementara itu, Jakarta ada di bawah Jabar dengan jumlah 587 kasus.
ADVERTISEMENT
Menanggapi adanya kenaikan tersebut, Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Daerah Provinsi Jabar Daud Achmad mengaku tim masih melakukan analisis untuk memastikan penyebab kenaikan angka kasus di Jabar tersebut.
"Masih kita analisis di tim," kata dia melalui pesan singkat.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Pemprov Jabar Berli Hamdani mengatakan, kenaikan kasus di Jabar yang signifikan disebabkan adanya temuan klaster di pondok pesantren, fasilitas layanan kesehatan atau fasyankes, hingga rumah tangga. Dia tak menyebut rincian angka kasus di masing-masing klaster itu.
"Karena adanya klaster-klaster yang teridentifikasi terutama ponpes, fasyankes, perkantoran, dan rumah tangga," ucap dia.
Sebelumnya, pada pekan ini, ada tiga wilayah di Jabar yang masuk ke dalam zona merah yakni Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, serta Kabupaten Karawang. Di sisi lain, tujuh wilayah di Jabar statusnya menurun dari risiko sedang ke rendah antara lain Kabupaten Cianjur, Kabupaten Garut, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Indramayu, Kota Sukabumi, Kota Tasikmalaya, dan Kota Banjar.
ADVERTISEMENT