Satgas: Keterisian Ruang ICU di Banten, Jabar, Jateng di Atas 70%, Jakarta 69,5%

23 November 2020 12:32 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang dokter mengoperasikan alat bantu pernafasan di ruang ICU Rumah Sakit Pertamina Jaya, Cempaka Putih, Jakarta, Senin (6/4). Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
zoom-in-whitePerbesar
Seorang dokter mengoperasikan alat bantu pernafasan di ruang ICU Rumah Sakit Pertamina Jaya, Cempaka Putih, Jakarta, Senin (6/4). Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
ADVERTISEMENT
Ketua Satgas COVID-19 Doni Monardo menyoroti kenaikan kasus positif corona di Indonesia dalam beberapa hari terakhir. Kenaikan ini banyak terjadi dari klaster-klaster kerumunan, khususnya kegiatan yang dihadiri Habib Rizieq Syihab.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, kenaikan kasus terjadi di sejumlah provinsi, seperti DKI Jakarta misalnya, yang mencapai rekor penambahan tertingginya.
"Beberapa hari terakhir terjadi penambahan kasus di sejumlah daerah. Bahkan Ibu Kota negara mencapai kasus yang relatif lebih tinggi dibandingkan sebelumnya. Dua hari lalu mencapai 1.579 dan kemarin 1.300-an," ucap Doni usai rapat terbatas dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Senin (23/11).
Ketua Satgas Penanganan COVID-19 sekaligus Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo menghadiri konferensi pers di Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran di Jakarta. Foto: Galih Pradipta/Antara Foto
Bahkan, Doni menyebut terjadi kenaikan keterisian ruang ICU bagi pasien terkonfirmasi corona di beberapa provinsi.
"Sejumlah rumah sakit di Banten, Jawa Barat dan Jawa Tengah mengalami peningkatan di atas 70 persen untuk ICU. Sedangkan Jakarta keterisian ICU mencapai 69,5 persen. Tetapi ini pun harus bisa diupayakan untuk tidak menambah lagi," jelas Doni.
ADVERTISEMENT
Pihaknya kini masih terus mengantisipasi peningkatan kasus corona pascalibur panjang akhir Oktober lalu. Juga termasuk orang-orang yang terlibat dalam kerumunan agar segera melakukan tes swab secara sukarela, sehingga bisa diketahui status terpapar atau tidak.
Di sisi lain, Doni menyampaikan kabar baik soal penanganan COVID-19 di Indonesia. Menurut data terbaru, selisih kasus aktif corona di Indonesia dengan global sudah mencapai 15,65 persen.
"Terjadi selisih 15,65 persen kasus aktif Indonesia dengan dunia. Kasus aktif kita 12,78 persen, dan kasus aktif dunia 28,43 persen. Di sejumlah negara terjadi kenaikan kasus sangat tinggi," tuturnya.
"Demikian juga kesembuhan selisihnya sudah mencapai 14,83 persen, selisih yang sangat tinggi. Negara kita 84,03 persen dan kesembuhan global 69,20 persen," lanjut Doni.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, tingkat kematian di Indonesia masih sedikit di atas rata-rata global, meski sudah terjadi penurunan dari pekan sebelumnya. Dari sebelumnya di kisaran 3,3 persen, kini telah menjadi 3,19 persen.