Satgas Minta Siapkan Mitigasi Bencana: Masih Pandemi COVID-19, Cukup Menyulitkan

15 Oktober 2020 17:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prof. Wiku Adisasmito. Foto: Dok. BNPB
zoom-in-whitePerbesar
Prof. Wiku Adisasmito. Foto: Dok. BNPB
ADVERTISEMENT
Indonesia akan mulai memasuki musim penghujan dalam enam bulan ke depan. Tak hanya itu, sebagian besar wilayah Indonesia juga akan mengalami dampak fenomena La Lina mulai akhir tahun 2020.
ADVERTISEMENT
Juru bicara Satgas COVID-19, Prof Wiku Adisasmito, mengingatkan risiko bencana alam di tengah pandemi corona. Seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang dan puting beliung.
Apalagi, dampak La Lina, curah hujan akan mengalami peningkatan sampai 40 persen di atas rata-rata.
"Bahaya bencana ini akan dialami masyarakat Indonesia di tengah pandemi COVID-19 yang cukup menyulitkan dan membawa bahaya tersendiri pada keselamatan masyarakat," ungkap Wiku di Graha BNPB, Jakarta Timur, Kamis (15/10).
Sejumlah pengungsi korban bencana banjir bandang dan longsor di Sukajaya beraktivitas di Hunian Sementara (Huntara) di Kabupaten Bogor, Senin (6/7/2020). Foto: Yulius Satria Wijaya/ANTARA FOTO
Sebagai langkah mitigasi bencana, Wiku meminta pemerintah daerah, khususnya di wilayah rawan bencana, untuk meningkatkan koordinasi dengan BNPB, BPBD, hingga unsur TNI-Polri untuk melakukan langkah-langkah antisipasi.
Termasuk menyiapkan contingency plan atau rencana darurat sehingga meminimalisir kerugian dan korban jiwa yang lebih banyak. Apalagi, potensi bencana hidrometeorologi ini terjadi di tengah pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
"Harus siap siaga sebelum terjadi, upaya mitigasi yang dapat dilakukan berkaca bencana alam tahun-tahun lalu. Meliputi perbaikan tata kelola air dari hulu ke hilir, optimalisasi danau, embung, sungai, dan kanal untuk antisipasi debit air yang berlebih pada masa yang akan datang," tutur Wiku.

Apa yang harus disiapkan untuk hadapi bencana alam di masa pandemi corona?

Ilustrasi angin puting beliung. Foto: ANTARA FOTO/M N Kanwa
Wiku menjelaskan, pemda dan pihak-pihak lainnya kini harus mulai menyiapkan lokasi-lokasi pengungsian dan kebutuhan dasar untuk pengungsi. Mulai dari memastikan logistik hingga pelayanan kesehatan di sekitar lokasi pengungsian, sehingga penyebaran corona dapat ditekan.
"Bagi masyarakat, apabila memungkinkan, agar menghindari lokasi pengungsian di tenda jika tak terpaksa. Manfaatkan tempat penginapan terdekat sebagai lokasi pengungsian," kata Wiku.
ADVERTISEMENT
"Di pengungsian, pastikan masyarakat punya masker cadangan, hand sanitizer, alat makan pribadi serta tempat evakuasi yang didesain untuk jaga jarak. Dan selalu ada petugas kesehatan di sekitar pengungsian," imbuh dia.
Pemda juga diminta menyiapkan rencana testing dan tracing bagi pengungsi di lokasi pengungsian, termasuk terus memantau protokol kesehatan 3M. Sehingga, Wiku meminta pemda berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk kebutuhan-kebutuhan layanan kesehatan.
"Mohon daerah rawan bencana segera hubungi BNPB atau BPBD untuk siapkan segala peralatan dan fasilitas yang dibutuhkan," pungkasnya.
=====
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona