Satgas Sayangkan Tren Tes COVID-19 Menurun

17 Maret 2022 20:11 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prof Wiku Adisasmito. Foto: BNPB
zoom-in-whitePerbesar
Prof Wiku Adisasmito. Foto: BNPB
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam rangka menuju transisi endemi, pemerintah melonggarkan beberapa kebijakan. Salah satunya yaitu menghapus prasyarat hasil tes COVID-19 untuk Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN).
ADVERTISEMENT
Namun, Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Prof. Wiku Adisasmito, menyayangkan dampak dari kebijakan ini. Dia mengatakan tren tes COVID-19 di masyarakat menjadi menurun. Meski dia tak membeberkan angka penurunannya.
"Sayangnya angka testing sudah menunjukkan penurunan sejak minggu ke 3 Februari dan masih terus menurun di masa penyesuaian kebijakan ini," kata Wiku dalam jumpa pers virtual, Kamis (17/3).
Meski demikian, kata Wiku, angka tren rapid test antigen atau PCR di Indonesia saat ini masih memenuhi ketentuan WHO.
"Meski masih memenuhi target testing dari WHO, jumlah orang yang tes per minggunya turun hingga 52% dari puncak," jelasnya.
Wiku menyampaikan penurunan testing di masyarakat dikhawatirkan dapat menimbulkan penyebaran virus yang meluas.
"Turunnya testing ini perlu menjadi kewaspadaan kita bersama sebab hanya dengan dites kita dapat membedakan orang positif dan tidak," tutur Wiku.
ADVERTISEMENT
Ia menambahkan ini bisa mengakibatkan ketidakjelasan data kasus COVID-19 di Indonesia sehingga juga susah menentukan kebijakan ke depannya.
"Jangan sampai turunnya angka testing ini berdampak pada penurunan data kasus yang semu yang berpotensi meningkatkan jumlah orang positif yang tidak teridentifikasi," ungkapnya.
Jubir Satgas COVID-19 ini berharap masyarakat agar tetap antusias menjalani tes COVID-19. "Angka testing harus tetap dipertahankan bahkan harus terus ditingkatkan," ujarnya.