Satgas: Walaupun Masyarakat Mulai Bosan dengan COVID, tapi Penularan Masih Ada

8 September 2022 15:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga yang menggunakan masker melintasi mural yang berisi pesan waspada penyebaran virus Corona di kawasan Tebet, Jakarta. Foto: Ajeng Dinar Ulfiana/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Warga yang menggunakan masker melintasi mural yang berisi pesan waspada penyebaran virus Corona di kawasan Tebet, Jakarta. Foto: Ajeng Dinar Ulfiana/REUTERS
ADVERTISEMENT
Meskipun saat ini kasus positif COVID-19 angkanya terus menurun, protokol kesehatan masih harus diterapkan. Hal ini agar positivity rate juga ikut merosot.
ADVERTISEMENT
Saat ini angkat positivity rate di Indonesia berada di angka 10.45%. Masih jauh di atas ambang batas yang disarankan WHO, 5%.
Satgas Penanganan COVID-19 Sub Bidang Dukungan Kesehatan, Brigjen TNI (Pur) dr. Alexander K Ginting, Sp. P(K), FCCP, menyebutkan bahwa saat ini Indonesia masih dalam status pandemi walaupun angka positif saat ini cukup rendah.
“Yang pasti kita di Indonesia situasinya masih pandemi, walaupun masyarakat sudah bosan dengan virus ya, tapi kenyataannya penularan masih berlangsung, transmisi masih berjalan maka status pandemi juga masih diterapkan. Dan demikian juga dari badan kesehatan dunia belum mencabutnya. Kendati di berbagai negara juga masih terjadi penularan kasus,” ucap Alex, Satgas COVID-19 Sub Bidang Dukungan Kesehatan dalam acara Talk Show yang diadakan secara virtual pada Kamis (8/9).
ADVERTISEMENT
Satgas menyampaikan, bahwa protokol kesehatan masih relevan dengan kondisi saat ini dan harus tetap dilakukan karena masih terjadi penularan.
“Jadi yang disampaikan pemerintah kepada masyarakat sekarang adalah tetap harus waspada, tidak boleh abai, dan prokes masih harus dijalankan, mengingat fluktuasi masih naik turun,” terang Alex.
Ia juga menambahkan, selain dari tetap menjalankan protokol kesehatan, vaksinasi pun harus tetap digencarkan agar imunitas masyarakat semakin kuat. Namun, saat ini angka vaksinasi dosis ketiga atau vaksin booster masih jauh dari target.
“Vaksinasi juga menjadi pekerjaan rumah, pencapaian sekarang lebih lambat dibanding vaksin 1 dan 2. Oleh karena itu ini menjadi tugas bersama kita, Satgas COVID dengan elemen lainnya tetap berjuang agar perilaku ini tetap bisa dipertahankan sambil booster lebih merata di seluruh kabupaten/kota,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Alex menyebutkan Indonesia memiliki caranya sendiri dalam rangka penanggulangan COVID-19. Cara Indonesia menangani COVID disebut mendapat apresiasi dari negara lain.
Ia pun menambahkan, instrumen 3M, 3T, dan vaksinasi sudah menjadi pola yang harus dikerjakan dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tapi tanggung jawab masyarakat juga.
“Oleh karena itu, kita mengajak masyarakat agar tetap berjuang bersama-sama, berjuang agar bisa lepas dari pandemi COVID-19 ini. Sebagaimana dari Satgas COVID-19 Nasional mengucapkan ‘dengan iman, dengan aman, dan dengan imun’,” tutupnya.