Satu Keluarga Positif Corona Usai Dijenguk Kakek Nenek

14 September 2020 17:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Corona. Foto:  Maulana Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Corona. Foto: Maulana Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Kasus positif COVID-19 dari klaster keluarga mulai bermunculan. Lina, nama disamarkan, seorang pegawai negeri sipil, harus menerima kenyataan bahwa ia dan keluarganya terkonfirmasi positif corona.
ADVERTISEMENT
Lina bersama suami dan anaknya menerima kunjungan orang tuanya pada 15 Agustus lalu. Keesokkan harinya, Ayah Lina memberi kabar bahwa tensinya tinggi.
“15 hingga 16 Agustus, ayah dan ibu ke rumah. 16 Agustus malam, ayah saya telepon dan bilang tensinya tinggi dan mulutnya kaku. Setelah saya tanya, ternyata ada demamnya. Cuma waktu itu saya pikir stroke, karena ayah ada riwayat stroke ringan," kata Lina kepada kumparan, Senin (14/9).
Gejala demam yang dirasakan ayah Lina, tak lama kemudian dirasakan juga oleh ibunya. Lina bersama suaminya langsung membawa ibunya ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, untuk melakukan tes swab.
"Tanggal 18 Agustus malam, ibu saya demam. 19 Agustus siang, saya dan suami demam. 20 Agustus pagi, saya dan suami antar ibu untuk swab di rumah sakit hasilnya keluar besoknya dan positif COVID-19. Saya dan suami belum periksa waktu itu karena masih percaya enggak percaya," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Mereka melakukan tes swab untuk memastikan keadaan mereka. Mereka dinyatakan positif bergejala dan Lina diharuskan dirawat di rumah sakit karena bergejala berat.
"Kami positif bergejala. Saya dirawat di rumah sakit sementara suami dan anak saya isolasi mandiri di rumah. Alhamdulillah dari kantor diizinkan istirahat," kata dia.
Ilustrasi virus corona. Foto: Maulana Saputra/kumparan
Setelah dirawat di rumah sakit, Lina melakukan tes swab kembali. Ia mendapati hasil tes swab negatif corona dan suami beserta anaknya dinyatakan sembuh.
"Alhamdulillah hasil swab saya sudah negatif. Suami dan anak juga sudah dinyatakan sembuh setelah isolasi mandiri selama 26 hari," ucapnya.
Lina merasa peristiwa yang dialaminya dan keluarga adalah akibat dari kelengahan. Ia pun berharap supaya masyarakat tetap semangat dan tidak lengah dalam menghadapi pandemi ini.
ADVERTISEMENT
“Ada beberapa keadaan yang kita suka lengah dalam melaksanakan protokol kesehatan, ketika bertemu orangtua dan ketika masuk kantor, makan bareng, wudhu di toilet bareng. Jangan lengah dan tetap semangat menjaga protokol kesehatan,” pungkasnya.