Saudi Kini Izinkan Jemaah Pemegang Semua Jenis Visa untuk Umrah

30 April 2024 7:12 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jemaah umrah di Masjidil Haram, Makkah, pada bulan Ramadan 2024. Foto: Dok. Kemenhaj Arab Saudi
zoom-in-whitePerbesar
Jemaah umrah di Masjidil Haram, Makkah, pada bulan Ramadan 2024. Foto: Dok. Kemenhaj Arab Saudi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
KJRI Jeddah telah mengonfirmasi isu yang beredar soal Pemerintah Arab Saudi yang kini membolehkan jemaah dengan visa apa pun melakukan ibadah umrah. Menurut Konjen RI di Jeddah, Yusron Ambary, sebenarnya aturan ini sudah cukup lama berlaku namun ia tak tahu detail kapan dimulainya.
ADVERTISEMENT
"Pengumuman ini tidak membedakan dari negara mana pemegang visanya," kata Yusron kepada kumparan, Senin (29/4).
Menurut Yusron, informasi ini sebenarnya merupakan penegasan dari pengumuman Kementerian Haji Arab Saudi soal batas akhir berlakunya visa umrah yang akan jatuh pada 23 Mei nanti. Sebelumnya Arab Saudi juga sudah mengumumkan soal izin ini melalui unggahan X mereka pada 24 April lalu.
Pihak kementerian juga menekankan bahwa ibadah umrah bisa diakses oleh pemegang semua visa, termasuk visa pribadi, keluarga, transit, tenaga kerja, dan e-visa.

Hati-hati Visa Palsu

Meski sekarang untuk beribadah umrah bisa menggunakan visa apa saja, namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Salah satunya adalah keaslian visa yang digunakan.
Menurut Yusron, ada beberapa kasus jemaah umrah ditolak masuk Arab Saudi menggunakan visa wisata atau kunjungan. Setelah diperiksa, rupanya visa yang mereka gunakan palsu.
ADVERTISEMENT
"Betul, disinyalir visanya palsu atau tidak terbaca sistem. Hingga hari ini sudah ada lebih dari 50 pemegang visa turis yang ditolak masuk," ucap Yusron.
Yusron berpesan kepada jemaah umrah untuk benar-benar memastikan keabsahan visa, baik visa umrah, wisata, atau kunjungan.

Perbedaan Visa Umrah

Jemaah umrah berdoa pada malam 29 Ramadan di Masjidil Haram Foto: Dok. gph.gov.sa
Perbedaan visa umrah dan wisata, menurut Yusron, terletak pada sponsor. Visa umrah ada muassasah atau sponsor perusahaan yang ditunjuk oleh Kementerian Haji Arab Saudi sebagai penanggung jawab.
"Buat kami ini sangat membantu. Dalam beberapa kasus di mana travel umrah di Indonesia menelantarkan jemaahnya di Saudi, maka perusahaan sponsor itulah yang bertanggung jawab untuk memulangkan jemaah kembali ke Tanah Air. Alhamdulillah prosesnya sudah berjalan dengan baik dalam penanganan kasus jemaah telantar," paparnya.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk visa turis, kata Yusron, ada beberapa kategori pemberian, antara lain memiliki visa US, Schengen, atau negara-negara Teluk Arab atau Gulf Cooperation Council (GCC) yang masih berlaku dan sudah dipakai.
"Ini bisa bersifat pribadi tanpa perlu kafil atau sponsor di Saudi," ucapnya.
Sehingga dengan visa umrah, jemaah lebih terjamin keamanannya sebab sudah ada sponsor yang ditunjuk oleh Kementerian Haji Arab Saudi.