Saudi Tunjuk Pangeran yang Dekat dengan AS Jadi Menlu Baru

24 Oktober 2019 9:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Luar Negeri Arab Saudi Faisal bin Farhan Al Saud Foto: Reuters/Fabrizio Bensch
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Luar Negeri Arab Saudi Faisal bin Farhan Al Saud Foto: Reuters/Fabrizio Bensch
ADVERTISEMENT
Raja Salman mengganti menteri luar negeri Arab Saudi dan menunjuk seorang pangeran untuk mengisi posisi tersebut. Pangeran ini telah malang melintang menjadi diplomat dan dikenal dekat dengan Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Diberitakan AFP, dalam dekrit raja pada Rabu (23/10), Faisal bin Farhan Al-Saud ditunjuk menjadi Menlu menggantikan Ibrahim al-Assaf yang baru menjabat setahun. Assaf akan diturunkan posisinya menjadi menteri negara.
Sebelumnya, Assaf ditunjuk Menlu menggantikan Adel al-Jubeir pada Desember 2018, dua bulan setelah pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi di Istanbul, Turki. Assaf pernah ditahan pada 2017 untuk pemeriksaan korupsi, namun dia kemudian dibebaskan karena tidak terbukti melakukan pelanggaran.
Tugas Pangeran Faisal sebagai menlu Saudi cukup berat. Dia akan melanjutkan peran diplomasi di tengah kecaman dunia atas pembunuhan Khashoggi. Kasus tersebut adalah krisis diplomatik terparah Saudi sejak serangan teroris 9/11 di AS yang kebanyakan pelakunya adalah warga Saudi.
Menteri Luar Negeri Arab Saudi Faisal bin Farhan Al Saud. Foto: Reuters/Fabrizio Bensch
Namun Pangeran Faisal bukan orang baru di kancah diplomasi. Sebelum ditunjuk Menlu, pria 45 tahun ini merupakan duta besar Saudi untuk Jerman.
ADVERTISEMENT
Dia juga merupakan penasihat kunci untuk Kedutaan AS di Amerika Serikat untuk mengatasi krisis diplomasi usai pembunuhan Khashoggi.
Menurut Cinzia Bianco, pengamat Timur Tengah di lembaga think tank European Council on Foreign Relations, Farhan punya hubungan dekat dengan dunia Barat. Bianco mengatakan, kepemimpinan Farhan di Kemlu Saudi akan berbeda dengan Adel al-Jubeir maupun Ibrahim al-Assaf.
"Farhan punya ikatan yang sangat kuat dengan sekutu tradisional Saudi, Amerika Serikat, dan Eropa," kata Bianco.