news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

SBY: Ibu Ani Sudah Pasrah, Tapi Tak Pernah Menyerah

2 Juni 2019 10:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tiba di Masjid Istiqamah, KBRI Singapura. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tiba di Masjid Istiqamah, KBRI Singapura. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono kembali mengenang perjuangan sang istri, Ani Yudhoyono dalam melawan penyakit kanker darah yang diidapnya. SBY mengungkapkan, sejak awal Ani memang sudah pasrah dengan kondisinya, tapi dia tak pernah sekalipun menyerah dalam berjuang demi kesembuhannya.
ADVERTISEMENT
"Ibu Ani tahu penyakitnya sangat berat ganas, agresif, tapi dia mengatakan, 'saya pasrah tapi tidak akan pernah menyerah, never give up," tutur SBY di kediamannya, di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Minggu (2/6).
Sambil menahan tangis, SBY ingat betul bagaimana ibu Ani dan keluarga sama-sama saling menguatkan selama 4 bulan menjalani perawatan di National Universtity Hospital (NUH) Singapura. Bahkan, Ani terus berjuang hingga akhir hayatnya.
Putra Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, Eddie Baskoro Yudhoyono (kiri) dan Agus Harimurti Yudhoyono (kanan) membawa foto almarhum Ibu Negara periode 2004-2014 Ani Yudhoyono ketika berada disamping peti jenazah setibanya di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (1/6). Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/Pool
SBY mengenang betul, pada 31 Mei 2019, kondisi Ibu Ani kembali menurun. Saat itu, berbagai alat kembali disematkan di tubuh wanita bernama lengkap Kristiani Herawati itu.
Saat itu, dokter memprediksi Ibu Ani tidak akan bisa bertahan lama. Tapi nyatanya, Ibu Ani bisa terus melawan penyakitnya selama kurang lebih 24 jam.
ADVERTISEMENT
"Dia bertahan 24 jam. She is realy strong women," ungkap Ketum Partai Demokrat itu.
Akhirnya, Ibu Ani dinyatakan meninggal pada Sabtu (1/6). SBY sudah menerima keputusan Allah ini.
"Terima kasih Tuhan, terima kasih Allah, karena telah membebaskan Bu Ani dan penderitaannya sudah sepatutnya yang dia tanggung,"