news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

SBY: Kita Semua Lelah dan Sulit Hidup di Musim Corona, Padahal Baru 6 Bulan

3 Oktober 2020 12:24 WIB
Ilustrasi masyarakat yang menggunakan masker di bandara agar terhindar dari virus.  Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi masyarakat yang menggunakan masker di bandara agar terhindar dari virus. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta pemerintah di seluruh dunia, termasuk Indonesia, harus lebih serius lagi menangani pandemi virus corona.
ADVERTISEMENT
SBY mengaku terus mengikuti perkembangan dan dinamika penanganan pandemi. Ia miris ketika diramalkan kondisi pandemi corona bisa saja berlangsung sampai 2022.
"Saya juga miris ketika mendengar berbagai prediksi dan analisis yamg katakan pandemi masih akan berlangsung hingga 2022. Bahkan ada yang meramalkan lebih lama lagi," tutur SBY dalam podcast di akun Facebook-nya, Sabtu (3/10).
Mantan Ketua Umum Partai Demokrat itu memahami betapa lelahnya masyarakat yang terdampak perekonomian dan kegiatan sosialnya ikut lumpuh. Padahal, pandemi COVID-19 baru berjalan 6 bulan lebih. Belum mencapai waktu seperti prediksi-prediksi yang mengatakan bisa 1-2 tahun ke depan.
Susilo Bambang Yudhoyono. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
"Kita semua lelah dan telah merasakan betapa sulitnya hidup di musim COVID ini. Padahal ini baru 6 bulan. Bagaimana jika 1 tahun 2 tahun atau lebih lama lagi?" ucap SBY.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, SBY melihat para warga dunia seakan mulai kehilangan harapan dan khawatir tentang masa depan. Apalagi, sejumlah pemimpin negara dinilainya belum mampu dan sepenuhnya berhasil menekan penyebaran kasus corona.
"Manusia juga merasa takut, insecure. Di banyak tempat dunia, manusia mulai kehilangan harapan, loss of hope. Diliputi rasa ketakutan kalau ada akhirnya dia terkena COVID, fear. Banyak pula yang mulai enggak percaya terhadap para pemimpin, pemerintah dan negaranya. No trust," tuturnya.
Seorang wanita berduka saat pemakaman anggota keluarganya di kompleks pemakaman jenazah COVID-19, di Pondok Ranggon di Jakarta. Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
Bapak dua anak ini pun meminta para pemimpin dunia untuk tanpa lelah menyelematkan warganya dari serangan corona ini.
Apalagi, banyak pemerintahan di banyak negara sudah diberikan kewenangan lebih dari parlemennya untuk menetapkan aturan-aturan baru di masa darurat saat ini.
ADVERTISEMENT
"Semuanya yang diinginkan negara telah diberikan rakyat. Rakyat tentu menunggu sebagai balasannya, kesanggupan negara untuk selamatkan hidup dan masa depan mereka. Dengan kata lain, kini bola ada di tangan pemerintah," kata SBY.
"Para pemimpin di seluruh dunia, terutama pemimpin di negara maju dan kaya. Dengan segala kerendahan hati ingin saya sampaikan bahwa bapak ibu lah yang bisa menyelamatkan dunia kita dari pandemi besar ini. Pimpin kami, bimbing kami, dan bantu kami," pungkasnya.
=====
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona