SD di Denpasar Kemalingan saat Libur Corona, 3 Proyektor dan 2 Laptop Raib

31 Maret 2020 14:43 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
SD di Denpasar kemalingan di tengah wabah virus corona  Foto: Dok. Polresta Denpasar.
zoom-in-whitePerbesar
SD di Denpasar kemalingan di tengah wabah virus corona Foto: Dok. Polresta Denpasar.
ADVERTISEMENT
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahaga (Kadispora) Denpasar menetapkan program belajar dari rumah bagi siswa TK, SD, dan SMP hingga 21 April. Keputusan itu dibuat sebagai langkah pencegahan penularan COVID-19.
ADVERTISEMENT
Walhasil, aktivitas di sekolah kosong melompong. Kosongnya sekolah itu dimanfaatkan oleh para maling. Sekolah Dasar Negeri 14 Denpasar dibobol maling. Maling mencuri 3 unit proyektor dan 2 laptop dari ruang kepala sekolah.
Kasubag Humas Polres Denpasar Iptu I Ketut Sukadi mengatakan maling yang mencuri 3 proyektor dan 2 laptop diduga manjat dari tembok dan pagar sekolah itu. Menurut Sukadi, polisi saat ini masih memburu maling tersebut.
SD di Denpasar kemalingan di tengah wabah virus corona Foto: Dok. Polresta Denpasar.
"Pelaku masih lidik," kata I Ketut Sukadi saat dihubungi, Selasa (31/3).
Sukadi mengatakan SDN 14 Denpasar itu baru diketahui kemalingan setelah seorang yang bernama Kariasa (61) bersama istrinya tiba di sekolah itu untuk membersihkan lingkungan pada Selasa (31/3) pagi.
Usai membuka gerbang sekolah, Kariasa melihat ada baut di depan ruang kepala sekolah. Kariasa menemukan jendela ruang kepala sekolah terbuka. Kariasa curiga ruang kepala sekolah telah dibobol maling.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, Kariasa meminta istrinya menghubungi guru bernama Soleman Yohanes Langmau melaporkan kejadian tersebut.
Soleman bersama sejumlah guru dan petugas Tata Usaha mendatangi sekolah. Setelah dicek, sejumlah 2 unit proyektor di dalam lemari ruang kepala sekolah telah raib. Dua laptop dan 1 unit proyektor juga raib. Sekolah mengalami kerugian mencapai Rp 18 juta.
"Bahwa barang yang hilang di ruang kepala sekolah berupa 2 unit proyektor dapat bantuan dan kemendikbud. Barang tersebut memang ditaruh di dalam lemari untuk keperluan sekolah. Dan barang yang hilang di ruang guru satu proyektor dapat bantuan dan laptop dibeli pihak sekolah," jelas Sukadi.
Sukadi mengatakan, tengah memeriksa rekaman CCTV sekolah mengusut kejadian ini. ---------
ADVERTISEMENT
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!