news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Sebagai Mayoritas, Umat Islam Diharap Bisa Kuasai Ekonomi di Indonesia

28 Februari 2020 0:52 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Chairul Tanjung.  Foto: Ema Fitriyani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Chairul Tanjung. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
ADVERTISEMENT
Pengusaha Chairul Tanjung (CT) menjadi pembicara salah satu sesi sidang pleno Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) ke-VII yang diselenggarakan MUI. Dia membahas tema ‘Strategi Perjuangan Umat Islam di Bidang Ekonomi’.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, umat Islam sebagai mayoritas di Indonesia perlu bekerja keras. Dalam konteks perjuangan ekonomi, kata CT, umat Islam harus bergeser dari mental mayoritas ke mental minoritas agar bekerja lebih keras.
“Pesan saya kepada umat islam yang hari ini jangan mudah menyerah, jangan cengeng. Kita harus meniru minoritas di tempat kita, mereka punya jiwa survival yang luar biasa yang kita juga harus melakukan itu,” ungkap CT saat KUII VII di Hotel Novotel Bangka and Convention Centre, Bangka Belitung, Kamis (27/2).
Ia ikut menjabarkan strategi yang perlu dijalankan untuk memajukan ekonomi umat Islam. Strategi itu melibatkan sejumlah unsur, mulai dari ulama, negara hingga pengusaha.
Suasana di Acara Pembukaan Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) VII di Bangka Belitung. Foto: Andesta Herli Wijaya/ kumparan
Di sisi lain, mantan Menko Perekonomian era SBY itu meminta pemerintah menerapkan kebijakan yang berpihak pada umat. Pemerintah tak boleh membiarkan umat mayoritas berada pada posisi penguasaan ekonomi yang minim.
ADVERTISEMENT
“Harus ada keberpihakan, tidak boleh ada pembiaran. Jangan dibiarkan umat yang mayoritas, penguasaan ekonominya minoritas. Tentu harus keberpihakan dalam hal ini,” ujarnya.
Dari kalangan ulama, kata CT, peran yang diperlukan adalah peran pendampingan terhadap umat. Sementara dari kalangan pengusaha, peran itu adalah peran kolaborasi yang mampu memberikan daya dorong bagi perkembangan ekonomi umat.
“Pengusaha yang sudah sukses harus mau berbagi. Jadi keempat kolaborasi ini insya allah kalau itu dilakukan bersama-sama, bisa memberikan nafas baru bagi penguasaan ekonomi oleh umat Islam,” tandasnya.
KUII VII digelar MUI pada 26-29 Februari di Kepulauan Bangka Belitung. Kongres ini diikuti 800 orang dari unsur pengurus MUI seluruh Indonesia, perwakilan organisasi Islam, ulama, pondok pesantren, hingga perguruan tinggi.
ADVERTISEMENT