Sebelum Meninggal karena Corona, Wakil Ketua PDIP Jabar Hadiri Musda HIPMI

28 Maret 2020 0:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Ketua DPD PDIP Jabar Gatot Tjahjono. Foto: Dok. PDIP Jabar
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua DPD PDIP Jabar Gatot Tjahjono. Foto: Dok. PDIP Jabar
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua DPD PDIP Jabar Gatot Tjahjono meninggal dunia di RS Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Jumat (27/3). Ketua DPD PDIP Jabar, Ono Surono, mengonfirmasi Gatot didiagnosa terjangkit virus corona (COVID-19).
ADVERTISEMENT
Anggota DPRD Jabar dari Partai PDIP, Abdi Yuhana, membenarkan Gatot sempat ikut dalam kegiatan Musda Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) di Karawang pada 9 Maret lalu. "Ya, betul (pernah mengikuti Musda HIPMI)," ujarnya melalui pesan singkat.
Musda HIPMI menjadi satu dari empat klaster sebaran corona di Jabar. Dua kepala daerah, yakni Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana dan Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana terinfeksi corona setelah mengikuti kegiatan tersebut.
Wakil keluarga Gatot, Adyesa Kevindra Albari, menjelaskan, Gatot mulai merasakan demam pada 16 Maret. Ketika itu, keluarga menduga Gatot mengalami DBD atau tifus sehingga sempat menjalani perawatan di RS Borromeus Bandung.
Tak berselang lama, kondisi Gatot berangsur membaik, trombosit naik dan nafsu makan meningkat.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, sambung Adyesa, demam yang diderita oleh Gatot tak kunjung menurun hingga akhirnya keluarga melakukan CT scan. Hasilnya, mereka mendapat keterangan Gatot diduga terpapar corona. Pihak keluarga memutuskan untuk memindahkan perawatan ke RSHS, rumah sakit rujukan penanganan corona di Jabar.
"Akhirnya kami melakukan CT Scan dan mendapatkan diagnosa bahwa kemungkinan ayah kami mendapatkan wabah COVID-19. Setelah kami berdiskusi oleh banyak pihak, malam itu juga kami pindahkan ke RSHS," kata Adyesa.
Semasa dirawat di RSHS, keluarga sempat dua kali mendengar kabar Gatot meninggal dunia karena mengalami setop jantung. Namun, Gatot akhirnya dinyatakan meninggal pukul 22.20 WIB.
Ilustrasi virus corona. Foto: Maulana Saputra/kumparan
"Perjuangan pun harus menemui waktu terakhirnya, ayah kami pun terpaksa menyerah dengan segala penyakit yang ada. Kami semua, keluarga, dukungan para dokter, teman dan sahabat telah berusaha dan berikhtiar untuk melakukan berbagai macam pengobatan untuk kesembuhan beliau," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Adyesa memastikan pihak keluarga telah melakukan tes corona sesuai arahan Dinas Kesehatan Jabar. Hasilnya, di antara anggota keluarga ada yang positif terinfeksi dan ada pula yang negatif. Maka dari itu, ada beberapa anggota keluarga yang sudah menjalani isolasi. Hingga kini, tidak ada gejala corona berat yang dialami oleh pihak keluarga.
"Berdasarkan anjuran dokter spesialis, kami langsung melakukan isolasi mandiri dan sekarang ada yang telah melewati masa inkubasi dua minggu ada yang satu minggu lebih dan Alhamdulillah kami sekeluarga tidak mendapatkan gejala-gejala yang berarti," tuturnya.