Sebelum Wafat, Mbah Moen Selalu Minta Didoakan Husnul Khatimah

8 Agustus 2019 19:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gus Yasin, putra dari Mbah Moen. Foto: Denny Armandhanu/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gus Yasin, putra dari Mbah Moen. Foto: Denny Armandhanu/kumparan
ADVERTISEMENT
Berpulangnya KH Maimoen Zubair (Mbah Moen) di Makkah meninggalkan duka yang mendalam tidak hanya bagi keluarga, tapi warga Indonesia seluruhnya. Menurut putra Mbah Moen, Gus Yasin, sebelum berpulang ayahnya selalu meminta didoakan agar meninggal dengan husnul khatimah.
ADVERTISEMENT
Wakil Gubernur Jawa Tengah dengan nama lengkap Taj Yasin Maimoen ini mengatakan, Mbah Moen selalu minta didoakan husnul khatimah kepada siapa pun yang ditemuinya ketika di Jakarta sebelum berangkat ke tanah suci.
"Keluarga saat ini sudah merasakannya sendiri. Sejak manaqib beliau di rumah, biasanya yang beliau tidak mau berdoa, dia memimpin doa waktu itu. Ketika memimpin doa, beliau berdoa, semoga husnul khatimah, semoga husnul khatimah, semoga husnul khatimah," kata Gus Yasin yang ditemui tim Media Center Haji di acara Silaturahim NU Sedunia di Makkah, Arab Saudi, Kamis (8/8).
Mbah Moen meninggal dunia pada Selasa (6/8) di Makkah. Sebelumnya, Mbah Moen yang akan berhaji tahun ini telah menunaikan ibadah umrah di Masjidil Haram. Pemimpin pondok pesantren Al Anwar, Sarang, Rembang, ini sempat disemayamkan di Kantor Daerah Kerja Makkah. Ratusan orang berdatangan untuk menyalatkan dan mendoakan jasadnya. Mbah Moen kemudian dimakamkan di pemakaman Ma'la.
Proses pemakaman jenazah Mbah Moen. Foto: Dok. Bahauddin/Media Center Haji
Menurut Gus Yasin, keluarga tidak keberatan Mbah Moen dimakamkan di Makkah. Menurut dia, ayahnya telah menghendaki meninggal di tanah suci, terutama di Ma'la. Setiap ada tamu, kata Gus Yasin, Mbah Moen selalu melantunkan kasidah sayyidah Khadijah, istri Nabi Muhammad shalallahu alaihi wassalam yang dimakamkan di Ma'la.
ADVERTISEMENT
"Ketika kasidah itu dibacakan beliau selalu menitikkan air mata," kata Gus Yasin.
"Ketika ada adik istri beliau, Kyai Nawawi, meninggal di Madinah, dia mengatakan 'apa ya amalnya, kok beliau bisa meninggal di Madinah'. Artinya keinginan beliau dimakamkan di Makkah benar-benar kuat," lanjut Gus Yasin.